Sejumlah jajanan langka yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo, dipastikan akan hadir diAnjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, Taman Mini Indonesia Indah, pada malam Minggu, 20 April 2019. Hampir semua didatangkan langsung dari kabupaten di wilayah Barat Jogjakarta itu.
Salah satu jajanan yang sudah pasti hadir adalah geblek. Sudah pasti geblek tidak sendirian melainkan akan ditemani dengan tempe benguk yang menjadikan dua makanan khas masyarakat Kulon Progo itu terasa sempurna.
Bagi yang rindu dengan geblek, bisa datang ke Anjungan DIY pada malam Minggu besok. “Kita datangkan langsung dari pembuat geblek dan tempe benguk dari wilayah Kalirejo, Kulon Progo. Jadi ini asli,” kata Ir Sukardi Karso, Ketua Panitia Peringatan Ulangtahun Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) yang menggelar festival jajanan Kulon Progo.
Namanya festival jajanan, tentu saja tidak hanya geblek dan tempe benguk yang siap dinikmati. Sebab ada banyak menu lain yang menanti. Misalnya saja tahulek yang dimasak oleh seorang pemasak langsung dari Dusun Jombokan, Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih. Ada juga apem yang siap dipesan. “Yang bikin apem ini, adalah piyayi dari Kaligintung, Temon. Jadi dijamin uenak,” kata Mbak Estu yang siap menyajikan apem dan tahulek.
Kuliner lain yang juga akan dihadirkan adalah bakso khas Wates, Madu dari Sentolo, Srundek Klopo, Dawet Ireng dari Plumbon, serta minuman Rempah Merah yang sentra industrinya ada di wilayah Pengasih.
“Kita sudah menyiapkan 1.000 gelas rempah merah untuk tetamu yang hadir. Ini sekaligus untuk menguatkan gerakan tradisi minum rempah merah yang sudah dimotori oleh Kecamatan Kokap,” kata Agus Triantara, Sekretaris Umum Bakor PKP.
Perhelatan temu masyarakat dalam rangkaian HUT Bakor PKP ke-16 ini, memang dipastikan meriah. Hampir 1.000 perantau Kulon Progo hadir ditambah tetemu penting, pejabat daerah, serta paguyuban-paguyuban Kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari paguyuban yang tergabung dalam Bakor PKP saja sudah ratusan orang yang siap ikut perayaan ini. Seperti diketahui, Bakor PKP mewadahi lebih dari 60 paguyuban dan alumni sekolah di Kulon Progo. Mereka datang dari Jakarta, Banten, Bogor, dan Bandung.
“Kalau satu paguyuban saja mengajak anggotanya 10 orang, yang hadir sudah 600 orang. Apalagi dari data yang masuk panitia, ada paguyuban yang memesan 20 undangan untuk anggotanya,” kata Agus Saharjo, Sekretaris Panitia HUT Bakor PKP.
Memasuki usia Dwi Windu, puncak ulangtahun Bakor PKP memang dirancang meriah meski tetap penuh makna. Selain festival jajanan khas Kulon Progo, sejumlah acara juga akan ditampilkan. Dibuka dengan Panembromo yang diikuti oleh pengurus dan anggota paguyuban, akan ada tari gambyong, lalu campursari yang menampilkan dalang Ki Bagas Giyanto sebagai bintang tamu.(kib)