50an Orang Anggota Bakor PKP Siap Ikut Nyadran Agung

oleh -194 Dilihat
oleh

Dinten Sabtu Pahing, 21 Ruwah 1952 J utawi 27 April 2019 Masehi, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ngawontenaken pahargyan Nyadran Agung. Mapan wonten ing Alun Alun Wates, wargi Kulon Progo makempal, nderek upocoro nyadranan ingkang sampun dados tradisi saben wulan Ruwah meniko,

Sementara itu, masyarakat Kulon Progo di Jabodetabek, juga sudah bersiap pulang kampung. Berada di bawah naungan Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP), mereka akan berduyun-duyun sobo ndeso untuk ikut perayaan Nyadran Agung.

Setidaknya ada empat rombongan yang akan berangkat menuju Wates, Kulon Progo. Rombongan pertama berangkat hari Kamis pagi dan Kamis sore. Dua mobil berangkat dari Jakarta sedang dua mobil lagi dari Bandung, Jawa Barat.

Selain empat rombongan yang berangkat menggunakan kendaraan, masih ada yang memilih transportasi lain. “Totalnya ada 50an orang yang siap bergabung di Wates dalam Nyadran Agung. Ini memang sudah menjadi tradisi Bakor PKP yang selalu memenuhi undangan Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo dalam perayaan Nyadran Agung,” jelas Ketua Umum Bakor PKP, Haji Agus Riyanto.

Jajaran pengurus Bakor PKP, hampir semuanya ikut dalam tradisi tahunan ini. Selain Ketua Umum, Ketua I H Sukardi Karso, Ketua II H Amir Haryono, Sekretaris Umum Agus Triantara, dan ketua-ketua bidang. Selain itu, tokoh-tokoh sepuh Bakor PKP juga siap rawuh. Antara lain, Prof Bedjo Sujanto dan Hajjah Warjinem.

Semua persiapan sudah dilakukan. Bukan hanya koordinasi tapi segala perlengkapan, terutama busana adat Jogjakarta lengkap. “Kita sudah siapkan semuanya, surjan lengkap akan kita pakai di Balai Desa Bendungan. Setelah itu, baru berangkat bareng-bareng ke Alun Alun Wates,” kata Sukardi Karso, Ketua I Bakor PKP yang asli Tawangsari.

Seperti diketahui, pada bulan Ruwah pada kalender Jawa, Pemkab Kulon Progo memang menggelar upacara Nyadran Agung. Seluruh masyarakat berkumpul di Alun-alun Wates, membawa tenong berisi uborampe upacara nyadran. “Sebenarnya Nyadran Agung ini adalah hasil rekomendasi Bakor PKP yang dilaksanakan oleh Pemkab sehingga menjadi tradisi yang menarik,” tambah Pak Agus yang piyayi Plumbon tentang sejarah Nyadran Agung.

Sebelum Nyadran Agung, pada malam harinya atau malam Sabtu Pahing, 26 April 2019, digelar muhajadah. Seorang ulama dari Purwokerto, KH Ibnu Mukti diundang untuk memberikan tausyiah.  Sementara itu, pada malam Minggi Pon, seusai Nyadran Agung, diadakan pergelaran wayang kulit semalam suntuk. Ki Anom Sucondro siap membabar lakon yang menarik.

Ki Anom Sucondro adalah dalang yang namanya mulai populer di tlatah Kulon Progo. Ia seorang dalang yang juga Kepala Desa yang dikenal luas. Dan, penampilan Ki Anom Sucondro akan semakin menarik minat penonton, karena menampilkan Den Baguse Ngarso sebagai bintang tamu.(kib)