Bupati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) melakukan Sarari Jumat, di Masjid Al Huda, Dusun Bunder 2, Banaran, Galur, Kulon Progo, 29 Desember 2017.
Safari Jumat dikuti oleh Pejabat di lingkungan Pemkab Kulon Progo, mulai dari Staf Ahili Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Bapak H. Jumanto SH, Bapak Arif Sudarmanto, S.H Asisten Pemerintahan dan Kesra, hingga Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kulon Progo Bapak H. Nurudin, SH, MA.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan pesan agar di akhir tahun 2017 ini bisa melakukan perubahan pola pikir dan revolusi mental menjadi lebih baik . Selain itu Bupati Hasto juga berpesan agar masyarakat bisa lebih bisa hidup hemat tidak boros serta menghindari perilaku merokok di sembarang tempat, pemborosan dengan membeli pulsa untuk kepetingan yang tidak jelas. Bupati juga menyarankan agar masyarakat merubah pola pikir masyarakat untuk gemar makan ikan baik air tawar maupun ikan laut, karena dalam daging ikan mengandung lemak sehat yang tidak menyebabkan penyakit stroke dan kolesterol seperti lemak yang terkandung dalam daging hewan darat berkaki empat.
Selain itu dalam Khotbah Jum’at yang disampaikan oleh Kepala kantor kementrian Agama Kabupaten Kulon Progo,Bapak Nurudin, juga mengajak agar di akhir tahun 2017 ini umat Islam bisa melakukan instrospeksi diri masing masing, mana-mana yang sesuai dengan perintah Allah dan mana-mana yang belum sesuai dengan perintah Allah. Instrospeksi oleh diri sendiri itu penting sebelum kita diinstrospeksi oleh Allah, karena jika kita yang mengintrospeksi diri, maka kita bisa memperbaiki, namun jika yang menginstrospeksi Allah, kita langsung menerima akibatnya.
Safari Jumat juga diisi dengan acara penyaluran bantuan Baznas Kabupaten Kulon Progo kepada takmir masjid dan pedagang kecil di sekitar Masjid Al Huda Bunder yang meliputi pedagang mie ayam keliling, penjual pulsa, penjual jajanan anak, warung kelontong dan pembuat tempe kedelai tradisional.
Sebagai penutup pertemuan, Bupati Kulon Progo berpesan agar pemimpin di semua lini baik dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas itu bisa melakukan perbaikan, tidak hanya menjadi baik untuk baik bagi dirinya sendiri. Bupati mencontohkan bahwa banyak pemimpin yang ketika kampanye bisa bersifat baik, bisa bergabung dan membaur dengan berbagai kelompok dan kalangan, sehingga ia akan terpilih. Namun setelah menjadi pemimpin, menjadi baik untuk dirinya sendiri tidak cukup, tetapi harus melakukan perbaikan masyarakat. “Menjadi baik itu mudah tetapi memperbaiki lingkungan itu pasti akan mendapat banyak hambatan, namun sebagai pemimpin hendaknya bisa melakukan perbaikan bagi semua,” pungkas Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo.(stmj)
