Enaknya Nonton Badminton Sahabat Ngopi II di Rumah Sambil Ngemil Gebleg

oleh -205 Dilihat
oleh

Hari Sabtu dan Minggu nanti, perantau Kulon Progo punya hajat. Turnamen bulutangkis Sahabat Ngopi II. Karena sedang berada di tengah pandemi, komunitas Sahabat Ngopi merancang pertandingan persahabatan ini, dengan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat.

Semua aturan protokol Kesehatan, diterapkan tanpa kompromi. Cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak.  Sudah sejak awal, turnamen ini disiapkan untuk tidak lengah pada aturan 3M yang sudah ditetapkan pemerintah: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak.

“Semua sudah diatur dengan cerman. Semua orang yang masuk GOR harus cuci tangan dulu, diseprot disinfektan, diukur suhu tubuh, dan memakai masker. Skema jaga jarak juga diterapkan. Kita sudah siapakan panitia yang akan terus mengingatkan aturan itu. Petugas panitia ini, sepanjang hari secara bergantian, keliling untuk penerapan protokol Kesehatan,” kata Mbah Busro, sesepuh sekaligus Ketua Panitia Turnaman Sahabat Ngopi II yang digelar untuk memperingati hari jadi Kabupaten Kulon Progo ke-69 itu.

Oleh karena aturan yang ketat, semua yang terlibat dalam perhelatan ini, dibatasi. Termasuk bazzar UMKM yang diatur tidak ada kerumunan. Jajanan khas Kulon Progo yang ikut menghiasi pertandingan persahabatan antar perantau ini, bisa dinikmati tanpa harus berkerumun.

“Yang pesan makanan digilir. Yang ngelayani semua barang yang dijual di acara ini, hanya dua orang. Pembelinya harus gentian, menuggu dari tempat yang jauh. Nah, yang menarik, perantau yang ada di rumah bisa juga pesan jajanan khas Kulon Progo, karena nanti akan ada armada yang mengantar pesanan ke rumah,” kata Mbah Yatno Alimonsa, sesepuh KPDJ dan salah seorang penggagas komunitas Sahabat Ngopi.

Jajanan seperti gebleg yang sangat identic dengan Kulon Progo, dipastikan ikut menjadi warna tersediri dari acara yang akan digelar di Kawasan Depok, Jawa Barat ini. Selain gebleg, masih banyak makanan khas yang dibuat oleh para perantau Kulon Progo di Jabodetabek.

“Sambil menikmati jajanan Kulon Progo, nonton pertandingan badminton di rumah. Wah pokoke manteb tenan. Karena pertandingan ini akan disiarkan secara langsung lewat sosial media. Nanti, yang nonton di rumah juga akan dibuatkan kuis biar dapat hadiah. Hadiahnya kerjinan yang dibuat perantau Kulon Progo juga,” tambah Mbah Ali.

Ini, masih menurut Mbah Ali, sekaligus untuk menggairahkan UMKM perantau Kulon Progo. Apalagi, pertandingan persahabatan ini, juga disupport oleh para sponsor yang juga berasal dari pengusaha-pengusaha Kulon Progo.  Menurut Mbah Yatno Alimonsa, karena sifatnya silaturahmi meski disebut turnamen, semua bergotong-royong. “Ini semacam kegiatan pemanasan, serba terbatas, ketat, dan penuh aturan yang disesuaikan dengan protokol Kesehatan. Jadi bukan event yang besar-besaran. Pendukungnya juga konco-konco yang secara gotong-royong menyokong pendanaan,” tambahnya.

Dukungan, misalnya saja datang dari Batik Sembung. Ini adalah produsen batik di Kulon Progo yang memiliki nama besar. Bantuan diberikan, karena tahu bahwa event seperti ini, bisa menjadi awal dari event-event lain yang lebih besar, setelah pandemi  Covid 19 berakhir.

“Selain Batik Sembung, ada juga Baja Multi Kreasi atau BMK yang ikut menyumbang. Ya kita terima kasih karena masih banyak konco-konco yang gumregah ikut mendukung. Dukungan lain, tentu saja datang dari sponsor rutin. Ada Sedulur NKS, Deltaplotter, Sain, Kabarno dan KPDJ,” tutur Mbah Ali.

Turnamen badminton  ini, juga didukung oleh Kopi Klotok Menoreh, tempat makan yang sedang hits di Kulon Progo Pertandingan yang menerapkan protokol Kesehatan secara ketat ini, memang menggugah kebersamaan warga Kulon Progo di Jabodetabek. Antusiasme sudah terlihat  sejak acara ini belum resmi diluncurkan, sebab, sudah banyak yang bertanya dan tertarik untuk ikut bertanding.

Sambutan warga Kulon Progo yang begitu besar, adalah lanjutan dari antusiasme gelaran turnamen Sahabat Ngopi seri pertama yang digelar dalam momentum Agustusan. Saat itu, pesertanya membludag sampai harus ada yang tidak bisa ikut, karena memang harus dibatasi.

Menurut Iwan Codet yang sudah sangat sibuk penyelenggaraan turnamen Sahabat Ngopi seri pertama, mengakui bahwa sambutan warga Kulon Progo begitu besar. Pada kesempatan sekarang pun kalau pembukaan pendaftaran terus dibuka, bisa sangat banyak yang ikut.

“Kita batasi hanya 32 pasangan supaya aturan protokol Kesehatan benar-benar bisa dilaksanakan. Pengalaman turnamen Agustus lalu, bisa menjadi panduan untuk kegiatan kali ini. Saat itu, peserta juga kisaran 32 pasang, jadi tidak terlalu repot menjalankan aturan jaga jarak,” ungkapnya.

Apalagi, tambah Iwan, panitia sudah membuat jadwal yang ketat agar tidak terjadi penumpukan orang. Penontonnya juga dibatasi. “Agustus kemarin kita sukses meminta peserta turnamen tidak membawa supporter, jadi yang nonton hanya panitia saja,” kata Iwan yang rela tidak ikut berlaga karena mengatur seluruh jalannya pertandingan.

Peserta kali ini, menurut Heri Rudi Atmoko, yang juga penggagas Sahabat Ngopi, agak berbeda. Tidak seperti pada Agustusan lalu yang pesertanya campuran antara yang pinter main sama yang pemula.

“Kali ini, benar-benar yang bisa main. Malah sudah ada yang kelasnya profesional atau ikut klub bulutangkis di tingkat nasional. Jadi dipastikan pertandingannya akan berjalan dengan sangat seru. Tapi nontonnya  di rumah saja, karena akan kita siarkan lewat streaming di beberapa sosmed. Salah satunya lewat Instagram milik kabarnodotcom,” tuturnya.(pitu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.