Bela Beli-62: Masa untuk Minum harus Produk Asing

oleh -193 Dilihat
oleh

Selain bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Yayasan Damandiri. Gapoktan kita hidupkan  untuk  mengganti beras miskin (raskin) yang selama ini didbagikan kepada masyarakat. Setelah itu kita tidak mau pakai beras miskin lagi dari impor itu kemudian kita ganti dengan  beras daerah (rasda).

Karena Kabupaten Kulon Progo itu berasnya surplus, masak kita menerima beras dari Vietnam, Thaiand maupun beras impor lainnya. ‘Untuk itu kami gabungkan Gapoktan dengan Posdaya, kita produksi beras sendiri  dan MU dengan Bulog dan Bulog harus menerima berasnya rakyat miskin dari petani miskin,” katanya.

“Karena masyarakat selama ini sering mengeluh, pak Bupati , ini kok saya dapat rasmuk (beras remuk) karena ternyata beras miskin dari Bulog itu berasnya remuk. Masih ada juga masyarakat yang mengeluh, pak Bupati, kok saya dapat beras sekalian lauknya, apa itu rastu (beras berkutu),” ujarnya.

“Hal-hal seperti ini kita hilangkan dengan beras dari Gapoktan sendiri. Selain itu kita juga minta kepada Bulog agar tulisan raskin di lebel karung itu diganti  Rasda  (beras daerah). Permintaan itu dikabulkan, namun karena itu aturan dari pusat maka dibalik karung itu masih ada tulisan raskin,” imbuhnya.

Hasto Wardoyo juga menamabahkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kulon Progo selama ini rugi terus karena programnya carity. Masa hanya memberikan  air bersih untuk minum harus minum air produk asing? Padahal kita bisa bikin air bersih sendiri. Dari situ akhirnya PDAM bersama kelompok miskin membuat air sendiri  yang diberi nama “ Airku” (air Kulon Progo).

Bupati mengatakan  masyarakat miskin itu boros.  Dia memberi contoh, di daerahnya ada kelompok penderes  pohon kelapa  dan itu miskin semua. Tetapi anehnya penyadap  pohon kelapa itu membawa HP dan sambil hola-halo-hola-halo di atas pohon kelapa. Sang bupati bertanya, kenapa berbuat seperti itu? Dijawab, ini pak Bupati, kalau di bawah tidak ada sinyalnya, alasannya.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.