Ketegangan Pemuda Masjid Jogokaryan dan Massa Parpol

oleh -345 Dilihat
oleh

 

Massa PDIP membuat ulah dengan mblayer-mblayer di depan Masjid Jogokaryan trus melempari batu.

Ulah massa PDIP usai menggelar deklarasi di Stadion Mandala Krida membuat pemuda masjid mengejar. Massa PDIP dikejar Pemuda masjid sampai Pondok Peantren Krapyak.

Kejadian berlangsung Ahad 27 Januari 2019 sekitar pukul 16.00 WIB di Jl. DI Panjaitan Mantrijeron Kota Yogyakarta menuju ke selatan sampai di pertigaan Jogokaryan telah terjadi keributan antara Pemuda Masjid Jogokaryan dengan massa PDIP yang habis melaksanakan kegiatan Deklarasi dukungan Paslon 01 di Mandala Krida.

“Adapun kronologi kejadian pukul 16.05 WIB massa PDIP melintas depan Masjid Jogokaryan dan merusak Bendera, Spanduk Hizbulloh serta membleyer-bleyer Sepeda Motor di Masjid Jogokaryan,” kata Fajar Sidig salah seorang aktivis masjid.

Selanjutnya Pemuda Masjid Jogokaryan keluar dan menghadang dan mengejar massa PDIP dan terjadilah cekcok mulut, dan pada saat itu sempat terjadi ketegangan diantara kedua belah pihak.

Selanjutnya Babinsa Koramil 09/MJ (Serka Suyatno) dan Babinkamtibmas Polsek Mantrijeron melaksanakan pengamanan diantara kedua belah pihak dan melerai massa yang akan bentrok.

Pukul 17.15 WIB kedua belah pihak difasilitasi Bawaslu, Polsek Mantrijeron dan Koramil 09/MJ melaksanakan mediasi di Pendopo Kecamatan Mantrijeron, adapun mediasi dihadiri

Camat Mantrijeron, Kapolsek Mantrijeron, Danramil 09/MJ, Bawaslu, Panwas Kec. MJ

Ustadz M. Fanni Rahman (Ketua Takmir Masjid Jogokaryan bersama Junianto (Ketua DPC PDIP Kec. Mantrijeron/Caleg DPRD Kota Yogyakarta dari PDIP wilayah Mantrijeron) dan Darrohman (Ketua FJI DIY)

Pukul 18.00 WIB Mediasi istirahat dan akan dilanjutan setelah Magrib.

Pukul 18.45 WIB Mediasi selanjutnya dilaksanakan di ruang Camat Mantrijeron, adapun penyampaian.

Camat Mantrijeron menegaskan “Saya minta urusan atau masalah yang terjadi tadi sore selesaikan di sini, kita sama-sama anak bangsa dan warga masyarakat,” ujarnya.

Semoga nanti dalam mediasi tidak ada ketegangan diantara kedua belah pihak, sehingga suasana segera aman, terkendali di luar/Masyarakat.

Kapolsek Mantrijeron minta musyawarah di ruangan Camat Mantrijeron ini untuk melaksanakan penyelesaian masalah yang terjadi tadi sore.

Mudah-mudahan kita dapat keputusan yang terbaik.

Niat kita menyelesaikan permasalahan, Kita akan menjadi mediasi yang netral dan tidak akan berpihak kesalah satu.

Tujuan kita beretikad, wilayah di Mantrijeron harus menjadi rukun dan lebih baik bermasyarakat kedepannya.

Danramil 09/MJ berharap permasalahan ini selesai malam ini juga sesuai apa yang akan di sepakati bersama kedua belah pihak.

Masalah ini jangan sampai berkembang ke masyarakat khususnya wilayah Kota Yogyakarta.

Kami dari pihak aparat menjembatani kedua belah pihak untuk bermediasi mencari titik terang menyelesaikan permasalahan ini dengan damai.

Ustadz M. Fanni Rahman menegaskan mumpung berita ini belum melebar kemana-mana, karena saat ini isu Masjid Jogokaryan yang di lempar batu oleh salah satu pihak simpatisan PDIP (Sdr Kelinci) segera minta maaf ke Masjid Jogokaryan Mantrijeron. Tolong Junianto kami minta untuk menjembatani antara Kelinci dan Jama’ah Masjid Jogokaryan.

Junianto berjanji “Saya sebagai yang dituakan di DPC PDIP Mantrijeron apabila ada suatu hal yang salah diantara temen kita dari Jamaah Masjid Jogokaryan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya.

Kita berharap kedepan semua antar warga bisa bersilaturahmi dengan baik, kita bisa meredam masing-masing, perbedaan pandangan boleh tapi tujuan kita sama. Semua ini menjadi pembelajaran bagi kita kebelakangnya.

Sekali lagi saya minta maaf apabila temen saya ada yang salah, dan akan saya temukan besok antara Sdr. Kelinci dan pihak Jamaah Masjid Jogokaryan untuk meminta maaf.

Sdr. Kelinci akan saya hadirkan secepatnya bertemu dengan Jama’ah Masjid Jogokaryan.

Setelah diadakan mediasi selanjutnya dilaksanakan konsep perdamaian antara kedua belah pihak dan membuat Surat Pernyataan.

Pukul 19.35 WIB kegiatan mediasi selesai dalam keadaan aman dan lancar.

Mediasi kedua belah pihak di dapat keputusan saling menjaga kondusifitas wilayah Mantrijeron bersama-sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.