ACI-22: Terhalang Cinta yang Usang

oleh -189 Dilihat
oleh

Dalam urusan asmara, Indrajit memang berada dalam sekam. Hatinya selalu beradu dengan kenyataan bahwa ada nama yang sulit dihapus jejaknya. Ia juga yang tahu, apa yang seharusnya dilakukan. Ia tak bisa lapang karena terhalang cinta yang usang.

Tapi benarkah sudah usang?

Indrajit menyusuri jalanan di belakang pasar Wates, melintas di depan pabrik dodol, ia teringat Dik Minar. Hatinya berdesir oleh semilir senyum  anak Muhammadiyah itu. Senyum yang ternyata juga tak mampu menghapus cintanya dari masa silam.

Peristiwa di rapat Osis kemarin, menjadi semakin memberi jeruji bagi hati Indrajit. Pilihannya tidak mudah. Indah Ratna, memang menawan, hidup dijalani dengan gairah. Hari-harinya selalu berhias bias rasa bahagia. Tapi ada misteri di lorong jiwanya yang tak pernah bisa diraba.

Lalu, Rini. Mustahil ia berhadapan dengan Tukijo. Tidak mungkin juga, secara terang, ia menunjukan rivalitas dengan sahabatnya itu. Tapi Rini adalah pesona berbeda di antara segala yang rapuh pada dirinya.

Dan kini, dalam benak Indrajit muncul nama Minar dengan segala binar yang mengguncang. Berada di depan pabrik milik leluhurnya itu, Indrajit berhenti agak lama. Tidak berharap gadis yang terlihat nikmat dipanggil Dik Minar itu, muncul. Ia hanya sedang menikmati gelepar hatinya. Setelah itu apa? Entahlah. Tunggu besok.(bersambung)