Berbahasa Jawa, Rapat Paripurna Hari Jadi Ke73 Kabupaten Kulon Progo Berlangsung Khidmat

oleh -81 Dilihat

Kulon Progo, KABARNO — Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kulon Progo dengan agenda Peringatan Hari Jadi ke 73 Kabupaten Kulon Progo, di Ruang Kresna DPRD Kulon Progo, Selasa, (15/10/2024) berlangsung khidmat dan penuh nuansa budaya.

Pimpinan rapat dan seluruh peserta yang hadir mengenakan pakaian Jawa Gagrag Yogyakarta, yakni atasan surjan lurik untuk laki-laki dan kebaya lurik untuk perempuan dan bawahan kain jarik. Keseluruhan prosesi tata acara dilaksanakan menggunakan bahasa Jawa.

Aris Syarifudin, Ketua Sementara DPRD Kulon Progo, dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan rapat paripurna dilaksanakan menggunakan Bahasa Jawa, dalam rangka untuk menjunjung tinggi, nguri-uri atau melestarikan budaya luhur nan adiluhung bahasa Jawa, yang saat ini sudah semakin luntur atau semakin hilang.

 

Padahal sejatinya, bahasa Jawa mengandung ajaran-ajaran luhur, tata krama, unggah-ungguh, sopan santun, tenggang rasa, toleransi, rendah hati, dan beragam nilai budaya adi luhung lainnya yang sungguh sarat bermakna.

Penggunaan bahasa Jawa yang diresapi akan berdampak pada pembentukan karakter diri.

“Dengan menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari merupakan bentuk mencintai budaya sendiri. Dan ke depan diharapkan akan dapat tumbuh sikap kepribadian diri yang disiplin, mandiri, serius, ulet, tekun, bertanggung jawab, dan memiliki keteguhan hati,” terang Aris Syarifudin, Ketua Sementara DPRD Kulon Progo, dari Fraksi PDI Perjuangan Selasa, (15/10/2024).

“Jika dikaitkan dengan keadaan dan tantangan di Kulon Progo yang harus kita hadapi, maka diperlukan tekad yang kuat , berani mengakui kekurangan , tapi tidak takut dan tidak mengingkari , tidak lari dari tanggung jawab untuk mencintai dan membela Kulon Progo,” lanjutnya.

Terkait harapan untuk Kulon Progo ke depan, Aris menilai perlunya perbaikan sejumlah hal, seperti peningkatan infrastruktur, dan SDM.

“Kami di DPRD berharap ke depan Kulon Progo yang sudah baik kita pertahankan yang masih kurang-kurang, masih harus kita tambal-tambal, harus kita perbaiki. Baik itu infrastruktur apakah yang lainnya SDM dan juga semuanya nanti kita perbaiki,” tuturnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan tema yang diusung dalam Hari Jadi ke73 Kulon Progo yaitu Semarak Kota Geblek , Semarak (Sejahtera, Maju, Mandiri, Berbudaya, dan Berkelanjutan), Kota (Kolaborasi dan Tangguh), dan Geblek (Greget Bersinergi Luas untuk Ekonomi Inklusi).

“Dengan harapan juga bahwa branding geblek sebagai makanan khas Kulon Progo nantinya dapat dikembangkan sebagai wisata gastronomi, yang akan menjadi penopang perekonomian daerah dan masyarakat,” kata Siwi. (wur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.