Tahun ini, Desa Hargorejo sebagai lokasi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan. Dan, usulan itu sudah dikabulkan oleh pusat. Penegasan itu, disampaikan Sofia Nurhidayati, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kulon Progo di ruang kerjanya, Jum’at, 24 Mei 2019
“Kami sudah agendakan untuk bicarakan hal ini kepada Kepala Desa. Mengapa harus Desa Hargorejo, karena kami ingin mendukung Percontohan Tradisi Rempah Merah yang dicanangkan oleh Bakor PKP”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Sofia menjelaskan bahwa dalam rangka mendukung Percontohan Tradisi Minum Rempah Merah tersebut, BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan bantuan sejumlah uang untuk Desa Hargorejo. Apakah nanti akan dipergunakan untuk pembelian bibit rempah atau yang lain, terserah desa. Dan sesuai agendanya, Juni 2019 harus sudah launching. Apakah dengan diupacarakan dengan penanaman bibit rempah yang diawali terlebih dahulu dengan teatrikal Tradisi Rempah Merah, atau bagaimana, Sofia akan mengikuti kehendak masyarakat.
Sofia berharap sekali, bantuan tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga tahun depan bisa diusulkan kembali desa yang ada di Kecamatan Kokap. Sebagai Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan, imbalan yang diharapkan Sofia adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendukung dan bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa BPJS Ketenagakerjaan, sebagai lembaga penyelenggara jaminan sosial, merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan amanah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Kehadirannya merupakan penjelmaan dari tanggung jawab negara yang berkewajiban untuk memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Ketika semangat perlindungan negara terhadap warganya ini tidak terkoneksi, tidak tertangkap secara utuh oleh masyarakat, maka terjadilah apa yang dinamakan dengan gagal paham dalam bernegara.
Akibatnya masyarakat pun akan memandang keberadaan BPJS Ketenagakerjaan dengan sebelah mata. Berat untuk menyisihkan anggaran RT walaupun besarannya hanya seberapa. Oleh karenanya chemistry (kontak batin) masyarakat terhadap BPJS Ketenagakerjaan inilah yang harus dibangun melalui proses edukasi. Karena secara filosofis-ideologis, masyarakat, pemerintah dan swasta, ketiganya merupakan pilar negara. Ketiganya berkewajiban mematuhi amanah Undang-undang. Dengan begitu wajah negara bisa hadir menyapa setiap warganya di manapun berada hingga mereka yang tinggal di pelosok desa.
Gayung bersambut dengan misi Tradisi Minum Rempah Merah yang dirancang sebagai sebuah media atau sarana edukasi untuk pengembangan budaya literasi, seni dan budi pekerti, maka keterlibatan BPJS Ketenagakerjaan menjadi sangat relevan. Di satu sisi, meningkatnnya kesadaran masyarakat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan adalah cermin keberhasilan negara melindungi warga negaranya.
Di sisi, lain kesediaan masyarakat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan menjadi cermin kecintaan dan kepatuhan warga negara terhadap negaranya. Mungkinkan konsep ideologis jalinan ideal antara negara dan warga negara dan sebaliknya tersebut dapat diwujudkan di Desa Hargorejo ?
Komitmen, semangat gotong royong, kekompakan, kepemimpinan dan perjalanan waktulah yang akan membuktikan. Tradisi Rempah Merah akan menjadi semacam laboraturium (labsite) sosial untuk praktek mempertemukan idealita dan realita. Semacam rahim sosial untuk melahirkan masyarakat yang berkarakter, yang berbudi pekerti luhur dan sadar terhadap nilai-nilai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara (agt)