Legenda ini misyuwur di Pedukuhan Talunombo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Terutama di kalangan sesepuh bahwa dari jaman simbah-simbah dulu dipercaya, di wilayah Talunombo pernah ditempati atau dijadikan tempat untuk semedi kawulo Mojopahit.
Konon, salah satu tokoh Mojopahit yang pernah ke pedukuhan itu adalah Damarwulan beserta abdi terdekatnya Sabdo Palon dan Noyo Genghong. Setidaknya itu, yang dituturkan oleh Kuswara, Kepala Dukuh Talunombo.
“Manut crito simbah simbah lan sesepuh ing papan mriki wonten petilasanipun Damarwulan sak abdine, menawi Damarwulan anggenipun semedi ing papan radi inggil lajeng abdinipun nenggo ing sak ngandapipun, yih ing sak ngandape redi puniko,” katanya.
Kabarno.com sewaktu meliintasi di wilayah Desa Sidomulyo Pengasih Kulon Progo, melihat salah satu petilasan yang berada di Pedukuhan Talunombo Sidomulyo Pengasih Kulon Progo, petilasan tersebut menurut sejumlah warga yang dikonfirmasi adalah petilasan Damarwulan.
Kepala Desa Sidomulyo membenarkan di Talunombo ada petilasan konon cerita petilasan itu petilasan Damarwulan dan abdinya, sebelum di pugar pada tahun 2012 tempat itu sangat rimbun, tumbuh pohon pohon dan sudah berbentuk pagar pengaman watu lumpang yang ada di dalamnya, dari warga sepakat untuk memugar tempat itu dengan dibuatkan pagar tembok.
Sementara Sadikan, S.Pd, M.Pd, Kepala Bidang Pelestari Warisan Nilai Budaya dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, sewaktu di konfirmasi Kabarno.com mengatakan, terimakasih kepada warga masyarakat Sidomulyo akan kita sampaikan keatasan terkait batu lumpang yang ada di Talunombo, semoga waktu dekat akan terjawab, batu lumpang itu ada kaitannya dengan kisah kisah atau sejarah kala itu. (yad)
