Hari ini, 56 Tahun Lalu, Bung Karno Ditembak Saat Sholat

oleh -175 Dilihat
oleh

Peristiwa maut itu terjadi hari ini, 56 tahun sulam. Tepatnya 14 Mei 1962, di komplek Istana Merdeka. Bung Karno, Presiden RI pertama itu, ditembak saat sedang ikut sholat Idul Adha. Beruntung, Pak Karno selamat.

Pelakunya adalah Moch Bachrum, salah seorang petinggi DI/TII. Dua kali tembakan peluru, meleset dari tubuh Bung Karno. Satu peluru melukai Ketua DPRGR, Zainul Arifin. Bung Karno segera diselamatkan, menjauh dari peristiwa menggemparkan itu.

Sebelumnya, pada 7 Januari 1962, Presiden Sukarno juga hendak dibunuh saat berada di Makassar. Hingga kejadian tanggal 14 Mei 1962, sudah lima kali Bung Karno hendak dibunuh. Itu yang membuat Jenderal AH Nasution yang saat itu menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan, mengusulkan pembentukan pasukan pengawal presiden.

Resimen khusus yang mengawal Bung Karno dan putra-putrinya itu, berasal dari semua angkatan, AD AU, AL, dan Polri. Pasukan inilah yang pada 6 Juni 1962, diresmikan sebagai Resimen Tjakrabirawa.

Memang, Bung Karno selalu menjadi sasaran percobaan pembunuhan. Dari tahun 1957 hingga 1964, sepanjang tujuh tahun, ia mengalami tujuh kali percobaan pembunuhan. Pada tahun 1960 yang terbanyak, hingga tiga kali usaha pembunuhan dengan berbagai cara.

Kala itu, 9 Maret 1960. Istana presiden diberondong tembakan kanon 23 mm pesawat Mig-17. Akibatnya, salah satu pilar bangunan yang ada di dekat ruangan Bung Karno ambruk. Beruntung presiden selamat, sebab Pak Karno sedang memimpin rapat di gedung yang agak jauh dari ledakan. Pelakunya adalah Lentan AU bernama Daniel Maukar yang berada dalam pengaruh Permesta.

Sebulan berikutnya, Presiden Sukarno kembali hendak dibunuh. Saat itu,  April 1960. Bung Karno sedang menemani Perdana Menteri Uni Soviet saat itu, Nikita Kruschev yang hendak melakukan perjalanan ke Bandung. Ketika sampai di Jembatan Rajamandala,  pasukan  DI/TII menghadang, tapi Bung Karno dan PM Uni Soviet selamat.

Masih di tahun 1960, kelompok bersenjata DI/TII kembali  mengancam keselamatan Presiden Soekarno. Saat itu, Bung Karno sedang melawat ke Sulawesi. Begitu meninggalkan  Lapangan Terbang Mandai, anak buah Kahar Muzakar menembakan peluru ke  kendaraan Bung Karno. Untunglah, tembakan itu tak mengenai presiden.

Tiga tahun sebelumnya, Bung Karno juga hendak dilenyapkan dengan cara meledakkan granat di Sekolah Perguruan Cikini. Di sanalah, anak-anak Presiden Sukarno bersekolah. Saat itu, Perguruan Cikini atau yang populer disebut Percik, berulangtahun ke-15. Saat Bung Karno datang, granat meledak. Ada sembilan orang meninggal dalam peristiwa itu, tapi presiden selamat. Peristiwa penembakan pertama kepada Bung Karno itu terjadi pada 30 November 1957.

Dua kali percobaana pembunuhan terhadap Bung Karno juga terjadi di tahun 1962. Pertama terjadi
pada 7 Januari 1962. Saat sedang berada di Makassar, Presiden Soekarno dilempari granat. Peristiwanya terjadi di jalan Cendrawasih. Serma Marcus Latuperissa dan Ida Bagus Surya Tenaya adalah pelaku yang kemudian dihukuman mati.

Lima bulan setelah peristiwa percobaan pembunuhan di Makassar, Presiden Sukarno lagi-lagi hendak dimusnahkan. Itu terjadi pada saat sholat Idul Adha, 14 Mei 1962. Bung Karno dan umat Islam Jakarta, menggelar sholat id di masjid Masjid Baiturahim, komplek istana presiden. Pelaku penembakan adalah Bacrum. Lag-lagi Bung Karno selamat, karena peluru meleset dan hanya melukai  Ketua DPR GR KH Zainul Arifin
 
Percobaan pembunuhan ketujuh yang dilakukan pada Sukarno terjadi Desember 1964. Dari Bogor menuju Jakarta, presiden berada dalam konvoi kendaraan yang berjalan dengan kecemapatan sedang. Tiba-tiba, seseorang melemparkan granat ke arah mobil kepresidenan. Bung Karno selamat karena lemparan granat itu tidak tepat sasaran. (kib)