Teringat benar pada saat Perkumpulan Tosan Aji Brajabumi di awal pembentukan. Berbagai pendapat bermunculan tentang Keris di Kebumen.
Dari pendapat yang mengatakan Kebumen adalah wilayah penyebaran Keris Nusantara, Kebumen memiliki potensi besar untuk masyarakat Perkerisan, Kebumen Pusat Keanekaragaman Keris yg tersisa dan lain sebagainya yg semua memotivasi perlunya didirikan sebuah Perkumpulan Tosan Aji di Kebumen.
Dari data yg terpantau tidak kurang ada 150 orang memiliki Keris dengan jumlah cukup besar dan sebagian besar lagi memiliki Keris antara satu atau dua. Hingga muncul persepsi di wilayah urut Sewu saja 1 dari 10 Rumah pasti ada Keris tersimpan di sana.
Konsep mendasar adanya Perkumpulan Tosan Aji Brajabumi adalah Kecintaan dan Pelestarian Budaya Luhur warisan Bangsa dalam bidang Tosan Aji. Walau dalam pemahaman lebih lanjut tentu saja berbeda dalam memaknai melestarikan atau Pelestarian tersebut, tinggal sudut pandang mana yang dipergunakan.
Bagi seorang kolektor bisa jadi melestarikan adalah memiliki dan menyimpan Keris sebanyak banyaknya, bagi pelaku industri Keris melestarikan terus memproduksi dan menjual Keris. Bagi seorang pecinta Keris vukup memiliki satu atau dua Keris sudah cukup membanggakan. Semua sah sah saja dan sangat dapat untuk dipahami.
Kembali ke bahasan awal bahwa Kebumen adalah wilayah penyebaran Keris, akankah statment itu akan bisa bertahan untuk dimasa masa yang akan datang? Ini patut menjadi sebuah perenungan.
Beberapa alasan dapat dikemukakan.
- Derasnya arus informasi globalisasi yang sedikit banyak merubah pola pandang terhadap Keris bagi masyarakat khusus nya kaum muda.
- Belum adanya lembaga edukasi Tosan Aji permanen dari Dinas terkait yang menyajikan mata pelajaran tentang Keris.
- Minimnya UU atau Perda yg berkaitan dengan Budaya Tosan Aji.
- Pudarnya rasa cinta dan keinginan untuk nguri uri dan merawat Tosan Aji.
- Belum maksimalnya Perkumpulan Tosan Aji sebagai wadah Pelestarian Budaya Tosan Aji.
Dan yang tidak kalah pengaruhnya banyaknya pemburu Tosan Aji dari luar daerah ( mungkin sebagian ada dari dalam daerah ), yang menjadikan Keris atau Tosan Aji sebagai komoditas ekonomi.
Kiranya akan sangat dapat dimahfumi apabila perputaran transaksi hanya seputar dalam wilayah kebumen. Namun akan sangat menyedihkan ketika mendapat Keris di Kebumen kemudian dijual ke luar wilayah kebumen. Dan bisa dipastikan yang berangkat ke luar wilayah hanyalah Tosan Aji dalam katagori bagus ( Tangguh, Utuh dan Sepuh ).
Sungguhpun tidak ada yang salah dalam hal ini, namun tidak juga salah kalo sedikit kita menaruh rasa kekhawatiran. Kebumen bukanlah wilayah Daerah yang cukup luas, Kebumen juga bukan pusat produksi Keris dan Tosan Aji. Kalo di kebumen saat ini masih ada keris itu semata mata tinggalan para leluhur pendahulu kita.
Akankah kebumen akan tetap memiliki keris dan menjadi wilayah penyebaran keris, semua tergantung kepada kita selaku insan perkerisan di Kebumen. Tentu saja atas dukungan Pemerintah Daerah yang membawa kebijakan tentang hal imi.
Lestari Budayaku
Lestari Keris Kebumen
Lestari Keris Nusantara.