Ki Ageng Kebo Kenanga-2: Murid Siti Jenar yang Kawentar

oleh -224 Dilihat
oleh

Dia tokoh penting dalam sejarah raja-raja Jawa pasca Majapahit. Sebab, Ki Ageng Kebo Kenanga adalah sosok yang kelak, menggembalikan kehormatan bagi trah Majapahit, ketika Jaka Tingkir bertahta di Pajang.

Ki Ageng Kebo Kenanga merupakan Adipati Pengging yang juga cucu Prabu Brawjaya V. Dia adalah putra Adipati Jayaningrat (masyarakat Pengging  menyebut Adipati Handayaningrat). Sang adipati menikahi putri Brawijaya lalu memangku kadipaten Pengging.

Setelah mangkat, pusara Handayaningrat ada di desa Gatak, Malangan.  Dia memiliki dua putra Kebo Kanigoro dan Kebo Kenanga. Si sulung meninggalkan istana untuk menjadi pertapa. Sedang adiknya, menggantikan sang ayah, sebagai adipati. Adipati baru ini yang kemudian dikenal sebagai Ki Ageng Pengging.

Berbeda dengan sang kakak  yang memilih menjadi pertapa, Ki Ageng Pengging, menganut Islam meski agak berseberangan dengan Walisanga. Sebagai murid Siti Jenar yang terkenal linuwih, Ki Ageng mewarisi kesaktian gurunya.

Tidak hanya berseberangan dengan Islam mainstream Walisongo, Pengging juga dianggap telah membangkan dari Demak. Itu, ditunjukkan dengan absennya sang adipati di kotaraja Demak Bintoro. Inilah yang membuat  Raden Patah berang.

Patah yang setelah menjadi raja bergelar Jimbun Ingalogo Sayidin Panotogomo dan Ki Ageng Pengging, sebenarnya sama-sama trah Majapahit. Malah, hubungan darah di antara mereka, termasuk dekat. Patah adalah putra Brawijaya Pamungkas dengan Puteri Cina, sedang Ki Ageng yang masa mudanya bernama Raden Kebo Kenanga, cucu raja Majapahit itu.

Sengketa yang beraroma konflik trah ini, terus terjadi. Demak merasa kedaulatannya telah direndahkan, sementara Ki Ageng Pengging juga merasa tidak perlu tunduk Sultan Patah. Tapi, Kebo Kenanga,   bukan tokoh yang bisa menghancurkan Demak. Hanya anaknya, yang kelak, mampu membuat dominasi Negara Islam pertama di Jawa itu, tunduk.

Setelah dikalahkan Demak, Ki Ageng Pengging, musnah. Kesaktiannya mampu diungguli oleh Sunan Kudus. Tapi, pusara Ki Ageng yang hingga kini masih terus mengalirkan pesona mistik.

Kepergian Raden Kebo Kenanga yang amat dicintai penduduk Pengging, tentu saja kehilangan yang sangat dalam. Apalagi, Nyi Ageng juga mulai sakit-sakitan saat mengasuh bayi Karebet. Dan benar, alam sepertinya sedang member tempaan buat Mas Karebet. Sebab, selanjutnya, ia tak lagi memiliki orangtua, setelah Nyi Ageng Pengging, menyusul sang suami menghadap Tuhan.

Bocah tanpa orangtua itu, akhirnya diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir, yang masih terhitung kerabat, selain sahabat seperguruan Ki Ageng Pengging. Karena dibesarkan di Desa Tingkir, Karebet juga dikenal dengan sebutan Jaka Tingkir. Malah nama inilah, yang membuatnya kondang kaonang-onang, hingga kelak menggemparkan Kerajaan Demak Bintara.

Jaka Tingkir, cucu buyut Brawijaya ini, telah dipilih semesta untuk mengembalikan tahta Majapahit yang telah diteruskan Raden Patah di Demak. Kelak, putra Ki Ageng Pengging itu, yang melanjutkan sejarah Demak, lewat Kasultanan Pajang yang dibangunnya. (bersambung)