Ki Kebo Kanigoro-2: Pengembara Batin yang Misterius

oleh -436 Dilihat
oleh

Ki Ageng Kebo Kanigoro adalah ningrat Majapahit yang dalam darahnya mengalir trah Brawijaya V, penguasa terakhir Majapahit. Ia putera Adipati Andayaningrat, Adipati Pengging yang menikahi Ratu Pembayun, puteri  Brawijaya.

Urut-urutan sejarahnya dimulai saat Prabu Brawijaya V menikahi Putri Champa, Dewi Anarawati.  Lalu, lahir tiga anak;  seorang putri, dinikahkan dengan Adipati Handayaningrat IV, penguasa wilayah Pengging. Yang kedua, Raden Lembu Peteng, berkuasa di Madura. Dan yang ketiga Raden Jaka Gugur.

Adipati Handayaningrat IV dan putri sulung Prabu Brawijaya V, melahirkan Raden Kebo Kanigara dan Raden Kebo Kenanga. Selisih usia mereka hanya satu tahun, Kanigara lahir 1472 M sedang Kenanga tahun 1473 M.

Raden Kebo Kanigara sudah meninggalkan istana, sejak muda. Niatnya pergi meninggalkan Pengging untuk menjadi Vanaprastha, seorang pertapa muda. Perjalanan spiritual Kanigara sangaat panjang, hingga kemudian sampai di punggung Gunung Merapi.

Menurut para pinisepuh Selo, tempat pertapaan Raden Kanigara, di Merapi kini dikenal dengan sebutan Desa Turgo. Konon, kata Turgo, berasal dari kata AnggenTur RaGA atau jika diterjemahnya menjadi gentur raga, mesu raga, bertirakat. Jadi Turgo adalah tempat menempa raga Ki Ageng Kebo Kanigoro di masa muda.

Sebagai tempat menempa diri, Turgo hingga kini, masih sering dianggap sebagai tempat keramat. Malah, ada sementara orang yang percaya, di tempat itulah Raden Kebo Kanigoro dimakamkan. Tentu kepercayaan ini, masih sangat bisa diperdebatkan. Apalagi mengingat Kanigoro adalah penganut Shiva Buddha yang lazimnya dikremasi.

Perdebatan bisa menjadi lebih panjang, karena ada juga yang memiliki keyakinan lain, bahwa Raden Kebo Kanigara muksa. Sebagai orang sakti, kemungkinan itu, sangat ada, seperti umumnya tokoh-tokoh besar yang muksa. Dan, tempat pamuksan itulah, yang dikenal sebagai makam, petilasan, yang kini banyak diziarahi.

Sejak kepergian Raden Kebo Kanigoro dari kadipaten, Raden Kebo Kenanga kembali kehilangan orang yang dicintai. Sebab, ramandanya, Adipati Handayaningrat IV, mangkat. Sejak itulah, Kebo Kenanga  menggantikan sang ayah sebagai Adipati Pengging, yang kemudian berjuluk Ki Ageng Pengging.

Maka begitulah.  Kesemestian yang bergeser ini, akhirnya member kisah lain, tentang siapa penerus trah Majapahit, saat Jaka Tingkir memproklamirkan Kerajaan Pajang. Tingkir adalah putra Ki Ageng Pengging, yang telah menggetarkan perpolitikan Demak. (bersambung)