Mampir ke Kedawung Melihat Kejayaan Genteng Sokka

oleh -314 Dilihat
oleh

Ini perjalanan yang tidak mudah, seperti umumnya musim liburan dan mudik. Perjalanan menyambut tahun baru di kampung yang penuh haru. Berangkat dari Jakarta jam 10 malam, Maswin dan keluarga sudah tertahan di tol Cikarang. Lalu, memutuskan keluar dan masuk lagi di tol Karawang Timur. Baru setelah itu, bisa melaju.

Dan pagi ini, perjalanan yang melelahkan namun memberi rasa senang itu, dijeda untuk mampir ke Sokka. Tepatnya di Desa Kedawung yang selalu menjadi perbincangan semua orang karena terkenal dengan genteng Sokka.

“Ya, mampir ke Kedawung, silaruhami,” kata Maswin yang sudah seperti tak lelah menempuh jalan tidak mudah dari Cipinang hingga Kebumen. Ia sudah membayangkan, akan tiba di Jombokarta, untuk kemudian menikmati suasana kampung halaman.

Sudah sejak masuk Desa Kedawung, suasana kampung halaman memang terasa. Sawah, hijau dedaunan, atau orang-orang yang ramah, menyambut. Meski secara bahasa, agak berbeda dengan Jombokan yang wilayah DIY, tapi keramahan khas oran Jawa membuat rasa lelah hilang seketika.

Benar saja. Begitu masuk rumah kerabatnya Pak Ambar, pacitan sudah langsung menyambut. “Pokoke enak-enak panganane. Sudah terasa suasana kampung halaman. Jadi gak capek lagi berjuang menembus jalanan,” kata Maswin.

Masuk Desa Kedawung, memang seperti dibawa ke masa lampau. Inilah sentra pembuatan genteng yang sudah misuwur sejak era penjajahan. Nyaris setiap sudut desa, berdiri tempat pengolahan genteng.

Pemandangan yang juga marik, di antara pabrik baru (ukuran besar atau sekadar industri rumahan) berdiri bangunan-bangunan kuno. Bangunan pabrik tinggalan jaman Belanda. Apalagi saat melintas di sekitaran Stasiun Sokka. Kawasan di Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan itu, pernah menjadi pusat pembuatan genteng sokka yang terkenal. Hingga kini pun sisa-sisa bangunan tua masih bisa dilihat.

Dari Desa Kedawung inilah, ketenaran genteng yang kemudian dikenal dengan genteng Sokka dimulai. Di dekat Stasiun Sokka, masih bisa dilacak jejak industri genteng di jaman kolonial. Pabrik tua itu, masih menyisakan tiga cerobong tinggi yang bisa dilihat dari kejauhan.

Popularitas genteng Sokka dari Desa Kedawung pernah menjulang. Rumah-rumah tua milik priyayi atau orang kaya, di hampir seluruh pulau Jawa, menggunakan genteng Sokka. Tidak berlebihan jika genteng Sokka pernah menjadi simbol derajat dan kemegahan sosial masyarakat Jawa.

Di Dusun Jombokan dan sekitarnya, juga sangat sedikit yang rumahnya menggunakan genteng Sokka. Hanya orang kaya jaman dulu, para priyayi, atau pejabat-pejabat yang punya rumah peninggalan tempo dulu. (gwn)