Mengali Keris Khas Karuhun Tatar Sunda

oleh -505 Dilihat
oleh

Zaman Pajajaran, yang kerajaannya berbalut kabut misteri, memiliki banyak empu sakti. Nama-nama mereka, dikenal meski secara terbatas. Tapi karya yang dihasilkan adalah keris-keris unggul yang menonjol kesaktiannya. Dan, di antara nama-nama itu, berikut ini yang memiliki catatan penting.

Empu Pegelen: Kurang terkenal, karena karyanya tidak banyak. Ciri keris yang dibuat adalah bilahnya panjang lebar dan besar. Memberi kesan gagah. Ganjanya panjang dan lurus berbentuk Ganja Wuwung, guru melednya panjang, sirah cecak agak membulat dan blumbangannya berukuran luas. Umumnya keris buatan empu ini berwarna hitam padat liat dan berkesan kering, pamornya lembut dan pandes, seolah tertancap kuat di bilah, gambar pamor sederhana, terbanyak Wos Wutah, kedudukan keris pada ganjanya tidak terlalu membungkuk. Penampilannya memberikan kesan tenang, berwibawa dan menarik hati.

Empu Ki Jikir: Kerisnya berciri lurus, panjangnya sedang dan tipis. Besinya hitam, padat dan liat. Pamornya pandes, seolah menancap kuat pada permukaan bilah. Ganjanya berukuran normal, tergolong ganja wuwung. Bagian bawahnya lurus, guru melednya panjang. Sirah cicaknya membulat, bagian blumbangannya berukuran luas, kalau ada ron dho, bentuk huruf Dho kurang jelas.

Empu Loning: Ciri keris buatannya buntut urangnya selalu nguceng mati, ganjanya tergolong ganja wuwung, guru melegnya panjang dan sirah cecaknya membulat, bagai irisan buah melinjo. Ukuran gandik dan bentuknya sedang sedang saja, kembang kacang memberi kesan manis tapi kokoh, lambe gajahnya pendek, sederhana. Ron dho kurang jelas. Luknya tergolong rengkol, besinya berkesan padas mentah, bilahnya lebar dibagian tengah, dan sedang dibagian atas gandik. Apabila ada sogokan biasanya dalam dan panjang, janurnya dibuat tajam sampai ke puyuhan.

Empu Kuwung: Ia adalah empu Pajajaran abad 11. Kerisnya banyak yang berdapur lurus. Tandanya bagian bawah ganjanya cenderung lurus, gandiknya agak tegak, panjang dan membulat bagian depan, memberi kesan kokoh. Bentuk huruf Dha pada Ron Dha tidak jelas, sogokannya panjang dan dalam, janurnya dibuat tajam sampai ke pujuhan, kembang kacangnya seperti tunas tumbuh. Empu ini menggunakan besi padat, kedudukan bilah pada ganjanya agak miring, sehingga keris buatannya mempunyai kesan menunduk, sopan. Kerisnya agak lebih besar dan panjang.

Empu Keleng: Ganjanya agak panjang, bagian bawah cenderung merupakan garis lurus, tergolong ganja wuwung, sirah cicak tidak lancip, buntut urangnya ada yang papak dan ada yang ngunceng mati. Gandiknya tidak terlalu miring, bulat dan kokoh agak panjang. Kalau memakai kembang kacang, bentuknya bagai tunas tumbuh. Bentuk Dha pada Ron Dha tidak tegas. Tikel alis agak pendek, sogokannya dalam dan panjang, bagian janurnya dibuat tajam sampai puyuhan. Empu Keleng menggunakan besi yang madas dan mentah. Besi itu berkesan kering tapi montok. Pamornya lembut, tapi tidak ruwet.

Empu Banyak Wide: Orang juga sering menyebutnya Ciung Wanara. Ciri kerisnya ganjanya tergolong panjang atau ganja wuwung. Guru meled juga panjang, sirah cecak membulat tetapi tepat bagian cocor meruncing kecil, besi keris hitam berkesan padat dan liat dan secara keseluruhan memberi kesan angker, wingit.

Ni Empu Anjani: Inilah empu wanita terkenal Pajajaran di abad 11. Bilah kerisnya tipis, panjangnya cukup dan manis, besinya pilihan, tempaan matang dan berwarna hitam. Pamornya tergolong mubyar, biasanya udan mas, wos wutah atau pendaringan kebak.(kib)