Menghitung Strategi Sri Kresna  di Tahun Politik

oleh -151 Dilihat
oleh

Suasana panas Baratayuda sudah mendekati titik didih, sedang kecemasan, semakin kuat. Hawa panas menyusup seolah ingin menelikung hati para Kurawa dan Pandawa. Kampanye para senapati perang  juga bertambah tajam dalam bersitegang. 

Di negeri Astina, Duryudana dihadap para petingginya saat ia tak kunjung menemukan strategi perang yang cemerlang. Suasana di Astina tentu saja berbeda dengan kondisi di barisan Pandawa. Suasana panas okeh gerakan lawan-lawan politiknya, tak terasa. Majunya Gatutkaca yang sudah dipilih mewakili Pandawa juga semakin utuh langkahnya. Kurawa mengutus Adipati Karno untuk maju perang. Tapi gundah Suyudana tak lantas terlepas.

Semua paham, kemunculan Gatutkaca untuk menandingi Karna, bukan tanpa perhitungan. Bahwa di balik strategi Pandawa ada Prabu Kresna yang sakti, menunjukkan pilihan-pilihan yang tidak sekadar tunjuk. Di barisan Kurawa memang ada ahli strategi top seperti Sengkuni, tapi tetap kalah dari Kresna. Kemenangan Adipati Karno di Medan Kurusetra, bahkan tak mampu memberi penghibur buat Jakapitana. Ia masih resah.

Barangkali benar, Kresna memang sengaja memajukan Garutkaca untuk meredam pusaka Adipati Karno yang sakti. Pusaka yang setelah membunuh Gatutkaca lebur bersama tubuh ksatria Pringgandani itu. Karno kini, tak sesakti sebelumnya. Lalu, majulah Srikandi setelah Pandawa kehilangan Garutkaca. Srikandi dipilih sekadar untuk memancing munculnya Arjuna menjadi senapati utama.

Tidak salah. Arjuna mustahil berani maju melawan kakak tirinya yang sakti. Ia membutuhkan kemarahan pada Adipati Karno yang semula enggan ia lawan. Di sini, peran Kresna lagi-lagi memainkan kemenangan, saat ia mendampingi Arjuna sebagai kusir kereta perang. Ia tahu, kusir Adipati Karno adalah Salya yang lebih mencintai Arjuna ketimbang menantunya sendiri.

Itulah Baratayuda yang tak lain adalah adu strategi, lebih dari adu sakti. Saya sudah beberapa kali menuliskan kisah tentang perang perangkap dalam adu jutu strategi.  Kembali saya tulis strategi yang dimainkan Kresna, untuk melihat suasana hari-hari menjelang tahun politik.(*)