Menulis Sejarah dan Bahasa Jawa Bersama FX. Hoery

oleh -33 Dilihat

Oleh :  Gunawan Trihantoro

Pada siang hari, Rabu, 2 September 2024, saya berkesempatan mengunjungi rumah FX. Hoery, seorang penulis produktif asal Bojonegoro, Jawa Timur. Pertemuan ini telah direncanakan setahun sebelumnya atas rekomendasi Gunoto Saparie, Ketua Satupena Jawa Tengah. Gunoto Saparie dan FX. Hoery memiliki ikatan khusus karena keduanya pernah berprofesi sebagai wartawan—Gunoto Saparie di Suara Merdeka dan FX. Hoery di Kedaulatan Rakyat.

Saya tiba di rumah Bang Hoery, sapaan akrab untuk FX. Hoery, ditemani oleh Djati Sucipto, atau yang biasa dipanggil Mas Cipto. Kami disambut hangat oleh Bang Hoery dan istrinya, yang saat itu sedang membuat tape ketan di ruang tengah. Setelah memperkenalkan diri dan membawa oleh-oleh berupa kue bolu dan buah jeruk, perbincangan kami langsung mengalir ke topik tentang dunia kepenulisan dan masa depan penulis.

FX. Hoery adalah sosok yang sangat fokus pada penulisan dalam bahasa Jawa, baik untuk buku, majalah, maupun jurnal. Keahliannya dalam bahasa Jawa terlihat dari banyaknya karya yang telah ia terbitkan, terutama kontribusinya dalam majalah Penjebar Semangat, yang ditulis dalam bahasa Jawa. Keterlibatan aktifnya dalam dunia literasi Jawa membuatnya dikenal sebagai salah satu penjaga kebudayaan melalui bahasa dan tulisan.

Saat kunjungan itu, Bang Hoery juga tengah menulis sejarah Benteng Pendem untuk Majalah Jaya Baya, sebuah majalah berbahasa Jawa. Benteng Pendem adalah peninggalan Belanda yang berada di Cilacap dan memiliki nilai historis penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Saya, sebagai orang asli Cilacap, merasa kagum sekaligus tersentuh mendengar bahwa penulis dari Bojonegoro yang sedang menulis tentang sejarah daerah saya sendiri. Mengapa saya, yang lahir dan besar di Cilacap, belum tergerak untuk menulis tentang peninggalan sejarah ini?

Menurut FX. Hoery, eksistensi seorang penulis bukan hanya diukur dari jumlah karya yang diterbitkan, tetapi juga dari keterlibatannya dalam komunitas penulis. Menurutnya, aktif dalam komunitas literasi adalah cara terbaik untuk terus berkembang dan mendapatkan dukungan dari sesama penulis. Di tengah dunia yang terus berubah, khususnya dengan perkembangan teknologi, keterlibatan ini sangat penting agar penulis bisa saling belajar dan memperkaya perspektif.

FX. Hoery juga menekankan pentingnya menulis dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, yang menurutnya bukan hanya soal menjaga bahasa, tetapi juga melestarikan budaya. Banyak penulis muda yang lebih tertarik pada karya-karya dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing, namun ia memilih untuk tetap berfokus pada bahasa Jawa sebagai bentuk pelestarian budaya. Baginya, bahasa adalah salah satu unsur terpenting dalam mempertahankan identitas suatu bangsa, dan tanpa tulisan, banyak dari warisan tersebut bisa hilang seiring waktu.

Selain itu, ia menambahkan bahwa penulisan sejarah lokal, seperti proyek yang ia garap tentang Benteng Pendem, juga sangat penting. Sejarah lokal sering kali terpinggirkan dalam narasi besar sejarah nasional, padahal memiliki cerita-cerita yang kaya makna dan layak untuk didokumentasikan. Tantangan terbesarnya adalah minimnya dokumentasi dan sumber referensi yang dapat diakses, tetapi bagi FX. Hoery, hal ini tidak menghentikannya untuk terus berkarya.

Pertemuan dengan FX. Hoery membuka mata saya tentang pentingnya menjaga bahasa dan sejarah lokal melalui tulisan. Karya-karyanya tidak hanya berfungsi sebagai bentuk dokumentasi sejarah, tetapi juga sebagai cara untuk memastikan bahwa nilai-nilai budaya tidak hilang di tengah arus globalisasi. Saya pun merasa terdorong untuk lebih memperhatikan sejarah daerah asal saya, Cilacap, dan menuliskannya agar kisah-kisah lokal seperti Benteng Pendem dapat dikenal lebih luas oleh generasi masa depan.

Melalui perbincangan kami, FX. Hoery memberikan pesan yang kuat bahwa eksistensi penulis tidak hanya dilihat dari apa yang telah ditulis, tetapi juga dari seberapa dalam ia terlibat dalam komunitas penulis dan upaya menjaga warisan budaya melalui tulisan. Penulis seperti FX. Hoery adalah contoh nyata bagaimana komitmen terhadap bahasa dan sejarah lokal bisa berdampak besar dalam melestarikan identitas bangsa.(*)

Penulis adalah pegiat Satupena dan Forum Kreator Era AI Jawa Tengah, dan penulis buku-buku Moderasi Beragama, tinggal di Blora.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.