Meski diguyur hujan upacara Peringatan HAB Ke 73 di Kulon Progo tetap berjalan

oleh -125 Dilihat

Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti Ke-73 Kementrian Agama RI, Kabupaten Kulon Progo yang dipusatkan di Alun-Alun Wates Kabupaten Kulon Progo. Kamis 3 Januari 2019, meski kondisi hujan, dengan tema “Jaga Kebersamaan Umat.”

Inspektur Upacara dr. H. Hasto Wardoyo Bupati Kulon Progo, Komandan Upacara Muhamad Ali Kemenag Kulon Progo dan Perwira Upacara Yohanes Setiyanto.

banner 336x280

Pejabat yang hadir antara lain dr. H. Hasto Wardoyo, Bupati Kulon Progo, H. Nurudin, SH. Kepala Kemenag Kulon Progo, Letkol Lek Bambang Suyono, Dansatradar 215/ Congot, Mayor Inf Suwarno Kasdim 0731/ Kulon Progo, Kompol Agus Supriyanto Kabag Sumda Polres Kulon Progo, Budi Hartono, S.Si.M.Si, Kakesbangpol Kulon Progo, Hendri Utomo Kejaksaan Negeri Kulon Progo, KH. Wasiludin Ketua NU Kulon Progo, Jumarin Ketua Muhamadiyah Kulon Progo, Agung Mabruri Ketua FKUB Kulon Progo.

Peserta upacara terdiri dari Pegawai Kantor Kemenag dan KUA, Pegawai dan Guru MAN, MTsN dan MIN, Guru Pendidikan Agama Non Kemenag, Penyuluh PNS dan PAH, FKDT, FKPP, Siswa Man I dan Man II, Siswa MTsN dan Siswa MIN.

Sambutan Menteri Agama RI yang dibacakan Inspektur Upacara antara lain disampaikan bahwa Peringatan Hari Amal Bhakti kali ini, kita laksanakan dalam kesederhanaan, keprihatinan dan kepedulian untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak dari peristiwa alam dibeberapa wilayah, seperti di Lombok, Palu, Banten dan Lampung. Menteri Agama mengajak agar seluruh Jajaran Kementerian Agama, apalagi ditahun politik sekarang ini, untuk senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan dan menempatkan diri diatas kepentingan kelompok dan golongan, jaga kebersamaan dan keutuhan sesama anak bangsa, jauhi saling menebar benci dan saling melempar fitnah keji, jauhi saling menyuburkan penyakit hati dan saling melukai hati antar sesama anak negeri.

Enam sasaran strategis Program Kementerian Agama telah digariskan yakni meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan, meningkatnya akses layanan pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan, peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama.

Toleransi beragama dapat dimaknai sebagai sikap menghormati dan menghargai atas perbedaan yang ada pada pihak lain. Moderasi beragama adalah upaya mewujudkan pemahaman dan pengamalan agama yang moderat, yang terhindar dari bentuk pemahaman dan praktek keagamaan yang berlebih-lebihan serta ekstrim. Seiring dengan itu, saya mengajak untuk senantiasa menegakkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan.

Ketahanan keluarga belakangan ini menghadapi ancaman/guncangan dan kerapuhan, seperti terlihat dari tingginya angka perceraian, perkawinan usia dini dan kekerasan dalam rumah tangga. Untuk itu, saya minta agar Program Bimbingan Perkawinan dan Konseling Keluarga dijalankan secara lebih masif, bekerjasama dengan organisasi mitra Kementerian Agama dan Ormas Keagamaan lainnya.

Meskipun upacara peringatan HAB Ke 73 Kemenag RI dalam cuaca mendung dan gerimis, upacara berlangsung dengan tertib, khidmad dan lancar. ( swr/yah ).