Mlipir ke Mangir-2: Trah Majapahit yang Misyuwur

oleh -209 Dilihat
oleh

Begitulah Mangir. Wilayah Mangiran adalah perdikan yang tak tunduk pada penguasa manapun. Tidak pada Mataram, tidak pula oleh kekuasaan Pajang. Ki Ageng Mangir Wonoboyo sebagai tokoh sentral, menjadi penguasa di wilayah itu.

Tidak ada yang berani melawan, bahkan Mataram yang ditakuti oleh raja-raja di sekitarnya. Ki Wonoboyo merupakan trah Majapahit dari tokoh yang menyingkir sejak kerajaan agung itu sirna ilang kertaning bumi.

Oleh sebab memiliki garis darah Majapahit langsung, Ki Wonoboyo merasa lebih unggul, termasuk dari Panembahan Senapati yang berkuasa di Mataram. Tradisi Majapahit juga masih dipertahankan di Mangiran. Salah satunya, tradisi perdikan yang bebas pajak serta bebas mengelola administrasi sendiri.

Nama besar Ki Ageng Mangir, rupanya membuat silau semua orang, sehingga Mangiran tumbuh menjadi wilayah yang moncer, misyuwur, termasyur. Ini yang membuat Panembahan Senapati ngeri. Ia tidak ingin kalah pamor dengan Wonoboyo.

Memiliki pusaka andalan tombak Kiai Baruklinting, kesaktian Ki Ageng Mangir Wonoboyo juga sangat ngedap-edapi. Melihat itu, Raja Mataram tak kuasa diraba murka. Ia marah. Tidak boleh ada matahari kembar di Mataram. Maka, segala upaya dilakukan untuk memadamkan api kejayaan Mangir.(bersambung)