Nostalgia Bersama Yamaha Tua…

oleh -155 Dilihat
oleh

Begitulah. Motor 75 sedang menjadi tren di Jogja dan sekitarnya. Juga di wilayah Wates, kabupaten paling barat DIY. Mereka yang cinta motor klasik, berjiwa petualang atau mungkin berjiwa sosialita, semua sedang gandrung dengan motor 75. 

Fenomena itulah yang membuat harga 75 agak melambung, tidak seperti waktu-waktu sebelumnya yang tak laku.

Menurut Lek Warsidi, Sekretaris Camat Girimulyo, Kulon Progo, Yamaha 75 di pasar klitikan Bantul harga berkisar  1,5 juta rupiah. “Itupun yang BMW, kalau yang biru mahal karena jarang dan langka,” tuturnya dengan candanya yang khas.

Ketika ditanya apa itu BMW, bapak dua orang anak yang mengoleksi tiga motor 75 itu, menjawab, lagi-lagi dengan  tertawa. BMW adalah bebek merah warnanya.

Naiknya pamor motor 75, diakui oleh Adi, pemburu barang-barang antik yang banyak blusukan di pasar klitikan alias pasar barang bekas.  Ia rajin berburu 75 di lapak-lapak rongsok, karena barangnya masih banyak ditemui dan relatif murah.  Beda dengan yang beli langsung pada pemiliknya, selain mahal dan totok bangkrong, mereka cenderung tidak membutuhkan duit.

Ia menuturkan harga 75 semakin tinggi, jika tingkat keorisinalitasnya bagus. Apalagi untuk motor 75 yang jarang ditemui warnanya. Dan, warna biru menempati posisi atas, disusul warna hijau dan hitam. Sedang warna merah menempati posisi paling bawah karena familiar ditemui.

Di kota-kota seperti Solo, harga Yamaha 75, bahkan jauh lebih mahal. Menurut Mas Sarwoto,penjual motor-motor lawas yang membuka usahanya di Solo, harga motor 75 warna biru bisa mencapai 8 juta.(priyo)