Kulon Progo, KABARNO : Para penghulu sebagai salah satu garda terdepan dalam layanan Kementerian Agama harus siap melaksanakan transformasi agar dapat memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan memuaskan.
Hal itu disampaikan, Wahib Jamil, Kepala Kantor Kementrian Agama Kulon Progo dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Cabang Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (Musycab APRI) yang berlangsung di Aula PLHUT kantor Kementrian Agama Kulon Progo, Kamis (16/1/2025) pagi.
“Pelayanan yang telah kita lakukan dari dahulu, tidak boleh hanya begitu saja terus. Jadi harus ada inovasi layanan. Tentu hal ini perlu dilakukan dengan menjalin koordinasi, komunikasi, dan sinergi dengan berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan baik. Sebagai contoh layanan X-Kiblatku yang membuat proses pengukuran arah kiblat menjadi lebih cepat sampai diterbitkannya sertifikat,” kata Kakan.
Begitu pula dengan pelayanan nikah, semestinya bisa dilakukan transformasi.
“Bagaimana bisa bersinergi dalam pencegahan stunting, pemberdayaan ekonomi umat, dan lain-lain. Sehingga penilaian atas keberhasilan kita bukan dari internal maupun pemerintah saja. Namun semestinya penilaian internal dan pemerintah tersebut seiring dengan persepsi dari masyarakat pengguna layanan,” terang Jamil.
Jamil menambahkan seorang penghulu juga harus memperkuat integritas dan menjaga kepercayaan masyarakat.
“Salah satunya dengan menolak grativikasi. Namun dalam pelaksanaannya harus dengan cara yang baik agar bisa diterima oleh masyarakat. Selain itu seorang penghulu juga harus bekerja secara profesional. Yakni sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,” tandasnya.
Ketua Penyelenggara, Marjuki mengatakan bahwa agenda musycab tersebut membahas laporan Pertanggungjawaban Pengurus, Penyusunan dan Pembahasan Program Kerja, serta Pemilihan Calon Pengurus Baru. (Wur)
