Raker Bakor PKP jadi Ajang Temu Rindu Pejabat Kulon Progo dengan Perantau

oleh -157 Dilihat
oleh

Rapat Kerja Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Raker Bakor PKP), yang digelar di Wisma Bahtera Puncak, 22-23 September 2018, memberi suasana yang berbeda. Pertemuan yang membahas rencana kerja kepengurusan Bakor PKP ini, sekaligus menjadi ajang temu ide antara perantau dengan para pejabat Pemkab Kulon Progo.

Dari Kulon Progo, yang terlihat hadir adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Sudrmanto. Lalu, Kepala Bidang Pemerintahan Bappeda Kulon Progo, Siti Muqodimah, serta Kepala Rumah Tangga dan Humas, L Bowo Pristiyanto.

Selain pertemuan gagasan antara perantau dan wakil-wakil Pemkab Kulon Progo, Raker juga memberi suasana nostalgia. Sebab, pada masa lalu, tokoh-tokoh yang saat ini menjadi pejabat Pemkab, ternyata pernah satu alumni dengan perantau.

Selain temu kangeng, Raker Bakor PKP tentu saja membahas banyak hal. Termasuk konsep Sesobo Kulon Progo yang mendapat sambutan positif dari para pejabat yang mewakili Pemkab Kulon Progo.  “Selama ini, antara kami dengan Bakor PKP memang agak kelangan enggok, tapi mudah-mudahan silaturahmi ini, bisa menyelaraskan kembali hubungan yang sempat terhenti,” ungkap Bowo Pristiyanto.

Saat ini, tambahnya, Kulon Progo sedang dalam semangat-semangatnya membangun, jadi semua ide yang datang dari masyarakat, bisa diterima dengan baik. “Bakor PKP punya kekuatan untuk ikut ngruyuk memajukan Kulon Progo.  Apalagi, saat ini, kita memang sudah mulai tertinggal dari daerah lain misalnya Gunung Kidul,” jelas Pak Bowo.

Tentang konsep Sesobo Kulon Progo, mendapat tanggapan dari Siti Muqodimah. Kabid Pemerintahan Bappeda Kulon Progo itu mengungkapkan, program Bakor PKP yang dibingkai dalam konsep Sesobo Kulon Progo, akan semakin mewarnai kemajuan Kulon Progo. Tinggal diselaraskan dengan konsep-konsep yang sudah dibuat oleh Pemkab.

Cara menyelaraskannya, menurut Siti juga tidak sulit. Karena rencana pembangaunan Kulon Progo juga terbuka. “Semua sekarang bisa diakses, karena tinggal klik. Apa saja bisa diketahui oleh masyarakat, apalagi oleh Bakor PKP. Jadi sangat mungkin, dijalin sinergi antara Pemkab dengan masyarakat perantau,” jelas Siti Muqodimah.

Sementara itu, menurut Kadis Pemberdayaan Masyarakat Kulon Progo, Sudarmanto, yang paling penting dari konsep Sesobo Kulon Progo itu adalah komitmen dalam menjaga kontinyuitas implementasinya.

“Konsep ini menurut saya adalah bingkai dari apa yang sudah dilakukan oleh banyak kalangan di Kulon Progo atau di perantauan. Tapi selama ini dilakukan sendiri-sendiri sehingga tidak terlihat. Jadi kalau Bakor PKP bisa melembagakannya, akan menjadi kekuatan sangat besar,” ungkapnya.(pur)