Gerhana bulan total, sepertinya tidak begitu jelas, menghampiri langit Jombokan. Hanya sak klebatan, karena lebih banyak tertutup gelap. Tapi dalam sebuah detik, di antara mendung yang pekat, warna jingga semburat di langit yang temaram.
Di bok siji, di antara gelap dan suasana senyap, gerhana bulan total yang semestinya menampakkan bulan purnama berdarah, berlalu begitu saja. Sudah sejak selepas isya, yang menghias langit Bok siji hanya warna hitam. Selebihnya, suara jangkrik di hamparan sawah yang membentang.
Sementara itu, di Masjid Al Istiqomah, sholat gerhana khusuk dilakukan oleh jamaah. Doa-doa mengalir, mengiringi peristiwa yang hanya terjadi dalam 152 tahun sekali ini. Sholat gerhana diikuti oleh ratusan jamaah, laki-laki dan perempuan.
Meski tak bisa sepenuhnya melihat purnama berdarah, namun sholat gerhana justru memberi kentraman hati. “Alhamdulillah semua berjalan lancar. Jam sembilah lebih bulan sudah mulai muncul kembali,” kata Kusmargono, salah seorang pengurus takmir masjid tertua di kawasan Tawangsari, Pengasih, Kulon Progo itu.(mg)
