Solusi Harga Anjlok Musim Panen, Cagub Jateng Ahmad Luthfi Gagas Lumbung Pangan Desa

oleh -23 Dilihat

KENDAL,KABARNO.COM– Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi, menggagas ide inovatif berupa Lumbung Pangan Desa sebagai solusi untuk mengatasi anjloknya harga hasil panen yang kerap menjadi masalah bagi petani.

Gagasan ini disampaikan Luthfi dalam acara Sarasehan Petani di Desa Sendang Kulon, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Senin (7/10/2024), di mana sejumlah petani dari berbagai komoditas seperti padi, bawang merah, dan tembakau hadir.

Banyak petani mengeluhkan bahwa harga hasil panen sering kali turun drastis pada masa panen raya, sehingga mereka tidak mendapatkan hasil yang seimbang dengan upaya dan biaya yang telah dikeluarkan selama masa tanam.

Menyikapi hal ini, Ahmad Luthfi memperkenalkan konsep Lumbung Pangan Desa, sebuah tempat penyimpanan komoditas hasil panen yang bisa digunakan petani untuk menyimpan hasil pertaniannya sementara waktu hingga harga lebih stabil.

“Lumbung Pangan Desa ini bukan sekadar gudang, tetapi akan menjadi solusi bagi petani untuk menghadapi fluktuasi harga. Saat panen, komoditas bisa disimpan dan dijual saat harga lebih menguntungkan. Ini menghindarkan petani dari rugi karena harga yang anjlok,” ujar mantan Kapolda Jateng itu.

Luthfi juga menjelaskan bahwa konsep ini sebenarnya sudah diterapkan oleh petani zaman dahulu melalui kearifan lokal yang dikenal dengan gledeg—lumbung pangan skala rumahan.

Dalam tradisi tersebut, petani tidak langsung menjual semua hasil panennya, tetapi menyimpannya untuk dikonsumsi atau dijual saat dibutuhkan, terutama saat harga naik.

Mendukung Kesejahteraan Petani

Pasangan Gus Yasin ini ingin menerapkan kembali konsep ini dalam skala desa untuk mendukung kesejahteraan petani secara lebih terorganisir dan efisien.

Selain sebagai cadangan pangan desa, Lumbung Pangan Desa juga berfungsi sebagai penyangga ekonomi petani ketika terjadi situasi sulit seperti paceklik atau harga komoditas jatuh. Dengan sistem penyimpanan yang dikelola dengan baik, petani bisa memiliki cadangan stok yang bisa dijual saat kondisi pasar lebih baik.

Untuk mewujudkan gagasan ini, Ahmad Luthfi mengusulkan agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berperan aktif dalam pengelolaan Lumbung Pangan Desa.

BUMDes diharapkan dapat membantu dalam hal pendistribusian, pencatatan stok, serta menjaga kualitas komoditas yang disimpan.

Menurut Luthfi, peran BUMDes sangat penting karena memiliki kapasitas untuk berhubungan langsung dengan para petani di tingkat desa dan memahami kebutuhan mereka secara lebih mendalam.

“BUMDes akan menjadi motor penggerak Lumbung Pangan Desa. Mereka yang akan mengelola penyimpanan komoditas seperti padi, bawang, dan lainnya. Petani tidak perlu khawatir soal harga anjlok saat panen raya karena mereka bisa menyimpan sebagian hasil panennya dan menunggu harga naik sebelum menjual,” kata Luthfi.

Luthfi mengatakan bahwa pemerintah melalui dinas terkait harus hadir untuk memberikan pendampingan teknis, fasilitas infrastruktur, dan kebijakan yang mendukung kelancaran operasional lumbung pangan di setiap desa.

Hal ini dianggapnya sebagai langkah strategis untuk melindungi petani dari kerugian akibat fluktuasi harga komoditas yang tidak menentu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.