Sore-sore Dijamu Ingatan yang Bikin Malu

oleh -299 Dilihat
oleh

Sore-sore, mengingat sebuah fase hidup. Pemicunya adalah sebuah foto lawas. Foto ndeso yang asli, membuat malu. Tapi terpaksa harus dikisahkan, karena ini adalah jejak sejarah yang harus ditulis.

Dan, inilah Gunug Jeruk. Sebuah pesona alam yang lestari, setidaknya dalam ingatan kami. Dipandangi dari arah selatan, gunung yang menjadi deretan bukit Menoreh ini, tak ubahnya lukisan alam: indah, menyimpan misteri, sekaligus menyembunyikan catatan sejarah yang panjang.

Ke sanalah, setiap libur, kami njajah deso milangkori. Itu terjadi jauh sebelum banyak desa wisata tumbuh seperti saat ini. Bisa dibayangkan, betapa sebelum orang-orang dari tempat-tempat jauh berdatangan untuk mengaguminya, kami sudah menjadikan tempat tamasya.

Gunung Jeruk hanyalah satu yang ternama dalam gugusan perbukitan menoreh. Perbukitan ini memanjang sejak timur di Jogjakarta hingga ke barat mencapai Purwokerto di Jawa Tengah. Tempat ini juga sudah disiapkan untuk menjadi kawasan wisata terpadu yang meliputi Jogjakarta, Solo, Semarang.

Sejumlah desa wisata, kini juga telah berdiri, menjadi primadona para pelancong. Sebut saja, Kalibiru di atas Waduk Sermo yang hits di media sosial. Ada  pula, Senang Sono  yang memiliki jejak sejarah panjang. Lalu, Puncak Suroloyo, Goa Kiskendo, atau  Dolan Deso Boro. Belum lagi nama-nama yang mulai popular seperti Kedung Pedut dan kebun Teh Ngliggo, Gunung Ijo,  Puncak Gunung Lanang, serta Air Terjun Perawan Sidoharjo.

Itu baru sebagian tempat wisata yang sudah lama dikenal. Puluhan desa wisata juga menjamur nyaris di setiap tempat di gugusan Menoreh. Ini, yang membuat pemerintah kabupaten giat melakukan perbaikan. Bahkan, kemeterian Pariwisata juga memiliki program menggandengkan tempat-tempat wisata temp dulu yang berserakana di Jogja, Solo, dan Semarang.(kib)