Sumbang 60,34 Persen untuk PDB, Kekuatan UKM sangat Besar

oleh -147 Dilihat
oleh

Kontribusi UKM terhadap PDB cukup besar hingga mencapai 60,34 persen. Kekuatan ini yang semestinya tidak dianggap remeh oleh siapapun, termasuk pemerintah.                   

“Daya serap  tenaga kerja di sektor UKM sangat besar, sehingga akan menjadi kekuatan baru dalam perekonomian nasional. Kita berharap di tahun depan akan semakin besar,” ujar KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada pembukaan Indhex Smesco 2018 di Jakarta, kemarin, Kamis, 1 November 2018.

Turut hadir pada kesempatan itu Menkop UMKM, Puspa Yoga dan Direktur LPPOM MUI, Dr Luqmanul Hakim MSi. Juga para pimpinan dan delegasi lembaga sertifikasi luar negeri yang tergabung dalam World Halal Food Council atau WHFC.

Sehari sebelumnya, Rabu, 31 Oktober 2018, sebanyak 66 peserta dari 33 lembaga halal luar negeri di seluruh dunia, telah menyelenggarakan Annual General Meeting WHFC, yang membahas mengenai masa depan impementasi jaminan produk halal.

INDHEX 2018 yang mengangkat tema Meningkatkan Daya Saing UMKM dengan Sertifikasi Halal, merupakan tema yang tepat dan menarik.  Sebab, terkait dengan rencana pemberlakukan Undang-undang nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

“Ada sementara kalangan yang menghawatirkan bahwa ketentuan tersebut akan mematikan sektor usaha UMKM, karena banyak pelaku usaha  yang belum memiliki sertifikasi halal,” ungkap  KH Ma’ruf Amin.

Dengan mengutip pernyataan Direktur LPPOM MUI, Dr Luqmanul Hakim MSi, memang hingga kini belum banyak UMKM yang memiliki sertifikasi halal. Namun, pemberlakuan UU JPH tentu tidak dimaksudkan untuk membebani pelaku usaha UMKM. “Sebab, sertifikasi halal justru menjadi salah satu kekuatan daya saing, karena tuntutan konsumen akan ketersediaan pangan halal semakin meningkat,” tegas tokoh ulama asli Banten tersebut.

Dikatakannya, sebagai negara dengan jumlah populasi penduduk muslim mencapai lebih dari 230 juta jiwa, masalah halal haram di Indonesia menjadi sesuatu yang sangat penting, karena mengkonsumsi sesuatu yang  halal merupakan tuntunan agama yang harus dipenuhi dan tidak boleh dilanggar. Keyakinan itulah yang selama ini menjadi pegangan bagi kaum muslim di seluruh dunia.

Sementara itu Direktur LPPOM MUI, Dr Luqmanul Halim MSi menegaskan, Usaha Mikro,  Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah terus mendorong peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar menjadi pelaku ekonomi yang tangguh. Tujuannya, agar sektor usaha kecil ini dapat meningkatkan peran dan kontribusinya di bidang ketahanan pangan nasional.

“Di saat terjadi krisis ekonomi, para pelaku usaha kecil justru tampil sebagai penopang roda perekonomian,” ujarnya

Menurutnya, perhatian ke UMKM bukan hanya tugas pemerintah pemerintah, tetapi perusahaan besar BUMN dan swasta. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari kemudahan fasilitas kredit dengan bunga kredit yang rendah, serta dijadikan binaan atau anak angkat dan lainnya,” katanya.

Karena itu, menurut Lukman, perlu ada sinergi dari berbagai pihak, baik pengusaha maupun pemerintah dan pihak terlait lainnya. Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan besar yang bertindak sebagai mitra bagi pengembangan usaha kecil. “Ini yang perlu terus-menerus ditingkatkan,” ujarnya.

Indhex 2018 yang akan berlangsung hingga Sabtu (3/11) besok, akan menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari pameran produk halal dari perusahaan besar yang bermitra dengan UMKM serta para pelaku usaha kecil.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada pembukaan Indhex Smesco 2018 juga akan dimeriahkan dengan pengumuman Halal Top Brand 2018, berupa penghargaan dari LPPOM MUI untuk merek halal terbaik. Ada juga Halal Award berupa penghargaan kepada Iklan Halal Terbaik, Produk Pendatang Baru Terbaik dan UKM Halal Terbaik.

“Total ada sekitar 40 perusahaan yang akan diundang dalam kegiatan Anugerah Halal LPPOM MUI tersebut,” tandas Dr Lukmanul Hakim MSi. (aha)