Selepas siang, Mbah Yatno Ali Monsa sumringah. Berbusana batik kontemporer warna terang khas Kulon Progo, blangkonnya juga ngejreng tur murup cahyone. Siang ini, tokoh Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ) itu, memang sedang punya hajat.
Benar. Mbah Yatno sedang membuat syukuran untuk Adam, putra tersayang yang sukses menembus ketatnya persaingan masuk Politeknik Pelayaran Semarang.
Suasana meriah tak ubahnya reuni masyarakat Kulon Progo. Para Ketua Korwil KPDJ juga terlihat hadir. Termasuk pak Dwi Marsudi yang bersama-sama mbah Yatno menjadi simbol sekaligus sesepuh anak-anak muda KPDJ. Terlihat pula Pak Tomo Alumni STMN Wates yang Anggota Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP).
“Ini acara santai tidak terlalu formal. Santai sambil makan siang. Jadi monggo dirahapi yang sudah ada di meja,” kata Mbah Yatno mengacarani tetamu yang mengalir.
Begitulah selain hidangan aneka olahan Seafood Mbah Wir, para tamu dihibur campursari yang gayeng tur regeng. Itulah yang membuat suasana semakin mat-matan beraroma kangen-kangenan yang terasa nostalgia.
“Matur nuwun untuk Nur Samsir yang banyak memberi saran dan dukungan kepada kami sekeluarga,” tambah Mbah Yatno.(kib)