Bertempat di Baledesa Hargorejo, 70 UMKM bulat menerima tantangan Bakor PKP. Tantangan untuk menghidupkan tradisi ngunjuk rempah merah.
“Sebentar lagi di depan mata kita akan kita saksikan bandara internasional terbesar ke-3 se Indonesia setelah bandara Soeta dan Ngurah Rai. Kita ingin wujudkan Desa Hargorejo menjadi magnet wisata KP, agar KP tidak sekadar menjadi tempat turun bagi jutaan penumpang. Begitu turun di bandara, langsung hilang. Apakah bapak dan ibu siap kalau desa hargorejo menjadi tujuan wisata Tradisi Rempah Merah ?” Agus Triantara, Sekum Bakor PKP kepada UMKM Se Desa Hargoreja, bertanya.
“Siaaap ……!” Jawabnya kompak.
Pertemuan yang digelar pada hari Rabu, 6/3 tadi pagi, menurut Agus sebagai persiapan bagi Bakor PKP yang akan mengajukan permohonan audiensi kepada Ibu Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ketua Umum TP PKK Pusat dan Dr. Nata Irawan, SH, Dirjen Bina Pemdes, Kemendagri. Dalam audiensi ini, kita akan sampaikan bahwa warga Kecamatan kokap didukung oleh seluruh elemen masyarakat dan aparat, ingin menjadikan Kokap sebagai destinasi wisata pemberdayaan dan wisata kebangsaan.
Setelah Audiensi kedua pejabat tersebut, baru akan digelar sarasehan sekaligus Bimtek Sesaba KP dan Tradiai Minum Rempah Merah di Kantor Kemendagri bagi 50 perwajilan warga perantau Kokap di Jakarta, Camat Kokap, Kades, Ketua TP PKK, Ketua Karang Taruna, Ket BPD dan Ket LPMD se Kec Kokap. Krn utk menjalankan Tradisi Minum Rempah Merah ini, masyarakat dan aparat harus paham tentang UU desa dan Perpres Gerakan PKK.
“Acara ini mmg ide dadakan tanpa berembug dulu dengan semua kawan Pengurus Bakor PKP saat saya mau ajukan surat ke Bu Tjahjo dan P Dirjen. Saya hanya japri dengan P Ketum Bakor PKP. Karena saya yang akan jadi bemper kalau ternyata apa yang ada di dalam konsep yang kita ajukan kepada beliau, belum mendapat dukungan bulat dari seluruh elemen masyarakat desa Hargorejo. Walaupun uji coba pada 21 November tahun lalu sudah memcerminkan dukungan tersebut, namun saya perlu nanting lagi, terutama pelaku UMKM. Alhamdulillah hari ini, komitmen itu sudah bulat tanpa ragu sedikit pun,” jelas Agus.
Hadir dalam acara tersebut Camat Kokap yng diwakili oleh Kabag Ekonomi, Suratim, Danramil Kokap Kapten CZI Sugiarta, Kades Hargorejo dan staf. Dari kabupaten hadir dari Dinas Pemberdayaan, Pertanian, Pariwisata, Perindag. Hadir pula dr BPJS Ketenagakerjaan Kancab Wates.
Terungkap dalam diskusi, semua utusan dari dinas terkait, memberikan dukungan yang sangat positif terhadap Sesaba KP dan Tradisi Minum Rempah Merah.
Bahkan dalam rangka gerakan ini, pemdes Hargorejo telah menyiapkan lahan desa seluas 25 Ha utk dioptimalkan sebagai lahan budidaya rempah. Disamping itu juga telah dipersiapkan perdes ttg budidaya rempah.
Agus bersyukur dan gembira karena acara tersebut dihadiri dr PKK Kabupaten KP. Karena menurutnya, Tradisi Minum Rempah Merah ini dirancang sbg wujud kegiatan kolaboratif pelaksanaan UU No 6 Th 2014 ttg Desa dan Perpres No 99 Th 2017 ttg Gerakan PKK.
“Target kita ke depan, Desa Hargorejo, kemudian bergerak ke 4 desa lainnya di Kec Kokap, akan menjadi lokasi destinasi Wisata Gerakan PKK. Shg TP PKK kab, kec dan Desa harus siap tampil mjd aktor utama”, tegas Agus.
Dalam konsep yang dirancangnya, sebagai Desa tujuan Wisata Gerakan PKK, Desa Hargorejo harus menjadi Desa yang luar biasa, bukan desa yang biasa-biasa saja. Hargorejo harus menjadi Desa yang unggul dan berhasil dalam mengusung agenda Pokja I-IV TP PKK. Konsekuensi atas komitmen tersebut mmg berat, karena masyarakat dan seluruh elemen harus mau bekerja keras dan cerdas.
Pokja I adalah Bidang Pembinaan Karakter Keluarga. Pokja II Bidang Peningkatan Ekonomi Keluarga. Pokja III Bidang Ketahanan Pangan dengan program unggulannya HATINYA PKK dan Pokja IV, Bidang Kesehatan dan Lingkungan.
“Pada Pokja I, kita berharap rempah merah akan mjd solusi dlm pembinaan dan pengembangan budi pekerti,” ungkap Agus.
Bertemuan berakhir pada pukul 11.45. panitia tidak lupa menyajikan minuman rempah merah.(agt)