15 Mei 2018. Hari masih pagi. Puluhan warga Pedusunan Ngrancah, Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo, Jogjakarta, berkumpul, menggelar upacara adat genduri ketupa, Nggumbreki. Tradisi Jawi yang digelar sehabis panen ini hampir punah.
Menurut Kepala Desa Pendoworejo, Budiman, hajatan bersama ini memang semakin sedikit pesertanya. ” Njih muji syukur dateng Alloh, awit paringipun rejeki arupi kewan, soho tetaneman ing tlatah Ngrancah sak kowo tengenipun, kewane yo bergas bergas, tandurane subur su bur,” kata Kades Pendoworejo, di lokasi genduri kupat.
Budiman menambahkan tradisi Nggumbreki ini merupakan ujud syukur pada Alloh, Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah melimpahkan rijeki kepada warga Ngrancah dan sekitarnya.
Nggumbreki dilaksanakan oleh warga Pedukuhan Ngrancah setahun sekali sehabis panen, dan Nggumbreki di laksanakan di ruas jalan desa. “Tujuannya agar tradisi ini bisa diperlihatkan pada anak cucu kita yang mana anak cucu kita hampir tidak tahu dan mengerti tradisi Nggumbreki ini,” jelasnya.
Puluhan warga Ngrancah sekitar pukul 06.30 wib telah beramai menuju jalan desa yang telah ditentukan, dengan membawa kupat dan lauk tempe tahu untuk kenduri. Setelah didoakan bersapa rois setempat, kenduri ketupat yang dinamai Nggumbreki dibagi-bagi pada mereka yang datang dan dimakan bersama sama.(yad)
