wayahe tembayatan renovasi cungkup kiai sorokusumo dusun jombokan kalurahan tawangsari pengasih

oleh -163 Dilihat
oleh
Rapat panitia renovasi Cungkup Kiai Sorokusumo dipimpin Ketua Panitia, Bambang Subekti.

Lampu-lampu di Balai Dukuh Jombokan, menyala terang, pada malam Minggu kemarin. Itu, pertanda, sedang ada perkumpulan warga yang tidak seperti biasa. Dan, benar. Ada sepuluhan orang berkumpul, membahas hal-hal wigati. 10 orang ini adalah Panitia Renovasi Cungkup Kiai Sorokusumo di Makam Mbanaran.

Rapat kedua yang dipimpin langsung oleh Bambang Subekti, yang pada rapat pertama ditunjuk sebagai Ketua Panitia Renovasi Makam, menghasilkan sejumlah keputusan. Salah satu keputusan yang sangat penting adalah menunjuk tim pencari dana.

“Agar tidak ada kesimpang-siuran di lapangan, kita sepakati, pencarian dana dilakukan oleh tim yang kita tunjuk. Yaitu Pak Sukijo, pak Yuli Susanto, Pak Pardi Parto Dinomo, dan Pak Suparman alias Gandung,” ungkap Mbah Bambang yang termasuk ahli waris paling sepuh.

Tim pencari dana, akan diberi surat tugas resmi, agar para ahli waris yang disuwuni donasi, semakin yakin. Kemudian, semua sumbangan langsung ditransfer ke satu rekeneing, yang akan segera dibuka. “Bukan rekening pribadi tapi rekening yang memang khusus untuk menampung dana dari para ahliwaris,” tegas Ketua Panitia Renovasi Makan Mbanaran.

Dana dua pekerjaan yang mendesak yaitu renovasi cungkup dan pengerasan jalan, memang tidak sedikit, sehingga panitia membutuhkan sumbangan dari para ahli waris, agar bisa bergotong-royong bersama.

“Yang mendesak itu cungkup Kiai Sorokusumo yang sudah ambrol atapnya. Ini sangat memprihatinkan kalau ada yang ziarah ke sana, selain berbahaya karena bisa nibani peziarah. Selain itu, juga terlihat kok kita tidak peduli pada leluhur jika tidak dibenake. Selain cungkup yang sudah puluhan tahun rusak, jalan menuju makam, juga butuh pengerasan. Karena selama ini hanya berupa tanggul sungai, yang susah dilewati ambulan,” jelas Pak Bambang.

Meski ada dua pekerjaan, tambahnya, ahliwaris tidak dipaksa untuk menyumbang dua pekerjaan tersebut. Nanti dipersilahkan untuk memilih, apakah sumbangannya diamanahkan untuk renovasi cungkup atau untuk pengerasan jalan. Bisa juga untuk kedua-duanya, atau terserah panitia sesuai prioritas.

“Bantuan dari para ahli waris, tidak harus dalam bentuk uang. Bisa juga berupa material yang kita butuhkan. Bisa juga konsumsi pekerja. Semua sumbangan kita terima dengan rasa terima kasih,” tambah Susilo Tamaji, Sekretaris Panitia yang juga salah satu penggagas awal renovasi cungkup Kiai Sorokusumo.

Rapat panitia yang dihadiri tidak kurang sepuluh orang panitia, berharap pekerjaan besar ini, bisa segera dilakukan. “Mudah-mudahan semua ahli waris tersentuh hatinya untuk ikut tembayatan, mikul dhuwur mendem jero poro leluhur,” tambah Mas Susilo.

Seperti diketahui, Makam Mbanaran adalah pajimatan keramat yang menjadi tempat Kiai Sorokusumo disarekan. Tokoh yang dihormati ini, biasa juga disebut Kiai Singosari yang diyakini, masih ada kaitannya dengan kerabat kraton Mataram. Lokasi makam ada di Dusun Jombokan, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo.

Usia cungkup yang kini rusak, juga sudah lebih dari setengah abad tidak tersentuh renovasi. Kondisinya semakin rusak, setelah atap rontok karena banyak kayu yang aus dimakan usia.

Situasi seperti itulah yang menggerakan Mas Susilo dan Mas Wawan, untuk mencari cara agar cungkup bisa direnovasi.  Bertahun-tahun gagasan itu terhenti hanya menjadi diskusi yang  tidak sulit diwujudkan oleh sebab banyak keterbatasan. Salah satunya, terbentur izin renovasi yang sulit ditentukan kepada siapa.

Rapat pembentukan panitia renovasi cungkup Kiai Sorokusumo, dipimpin Lurah Tawangsari, 21 Agustus 2022.

Beruntung, Mas Wawan yang oleh komunitas cah Mbanaran biasa disebut Ki Bawang, bisa menyampaikan keprihatinan ini, ke mas Dukuh Jombokan,  Adi Nur Astono. Meski disampaikan secara informal, tapi mas dukuh sigar merespon dan langsung mendelegasikan tugas mengundang para ahliwaris pada Pakde Suryo yang juga tak kalah gesit. Sat-set.

Jadilah, pada malam Senin, 21 Agustus 2022, digelar rapat besar membahas rencana renovasi makam. Pak Tupar, Lurah Tawangsari  didampingi Mas Adi, memimpin langsung rapat pembentukan panitia.  Dari rapat itulah, terbentuk panitia resmi yang diketuai Pak Bambang Subekti.(kib)