Secara sekilas, penuh perbawa. Gagah pideksa, memberi kesan tampan yang memikat hati. Ini tentang keris sinom. Atau lengkapnya Sinom Robyong yang amat keramat. Pamor Udan Emas.
Tangguhnya, PB X. Masuk nom-noman. Ciri utama keris PB ada pada sogokannya perupa bawang sabungkul. Lalu, bentuk wilahnya nggodong pohong.
“Ciri lain, kembang kacang berjenggot. Kemudian ada randa nunut di bagian grenengnya. Dengan ciri seperti itu, sangat pantas jika keris Sinom Robyong sangat diminati. Keris ini, juga termasuk popular, karena banyak dikoleksi tokoh-tokoh besar,” Ki Setyo Budi, Ketua Umum Perkumpulan Tosan Aji Brajabumi.
Secara filosofi, Dapur Sinom Robyong cocok untuk mereka yang sedang merintis karir. Nama sinom merujuk pada daun muda pohon asam Jawa. Sinom juga untuk menandai kemudaan. Jadi, keris dapur ini, sangat cocok untuk anak muda yang sedang mencari kesejatian.
Menurut Kidung Pamungkas yang juga seorang penggiat perkerisan, dengan memiliki keris Sinom, seorang anak muda diharapkan mampu menjalani hari-hari dengan karakter mandiri, fleksibel, penuh percaya diri, serta mudah bergaul.
“Untuk angsar, berkaitan dengan pengayoman, kerezekian, daya pengasihan, drajat-pangkat. Angsarnya cocok bagi para pejabat, pemimpin, pengusaha, atau tokoh masyarakat,” kata Kidung Pamungkas, seorang penggiat keris.
Daya spiritual Dapur Sinom bisa mendukung keinginan pemiliknya. “Pada Sinom Robyong dan Sinom Wora-wari, umumnya memiliki angsar mengundang keris-keris lain datang, selain meredam energi negative dari pusaka. Jadi dapur ini, bisa menjadi pendamping keris jenis Putut maupun Panimbal,” tambahnya.
Sementara itu, pamor udan mas, menegaskan bahwa keris ini, diharapkan mampu memberi kesuksesan, hidup sejahtera dengan kemakamuran yang bagai hujan emas.
“Tangguh yang berada di era Pakubuwono atau PB, memang sering disebut nom-noman. Tapi ada juga keris putran yang dibuat di era baru sehingga masuk keris Kamardikan,” kata Kidung Pamungkas yang juga Ketua Bidang Edukasi pada Perkumpulan Tosan Aji Brajabumi.(her)