Mboten Angsal Mudik, KPDJ Karawang Mbeleh Pithik

oleh -347 Dilihat
oleh

Larangan mudik Lebaran yang menjadi program pemerintah pusat, tidak membuat anak-anak muda Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ) kehilangan cara Bahagia. Komunitas perantau Kulon Progo yang sangat aktif di bidang pemberdayaan masyarakat ini, membuat gerakan bersama: gotong-royong saling membantu.

“Konco-konco yang tidak bisa pulang, ramai-ramai mborong produk-produk Kulon Progo. Ini sebagai tombo kangen kampung halaman. Produknya juga yang bikin konco KPDJ yang sudah di Kulon Progo,” kata Om Badarudin, sesepuh KPDJ Korwil Karawang.

Menurutnya, ini sudah tahun kedua. Sebab, pada 2020 lalu, juga tidak bisa mudik. Jadi, sebagai obat rindu, warga KPDJ Koordinator Karawang berinisiatif belanja langsung dari Kulon Progo. Produk-produk klangenan didatangkan seperti   krimpying tutus, gebleg, tempe benguk, peyek.

Untuk konco-konco, tambah Badarudin, yang ada di Kulon Progo, dikoordinir okeh mas Slamet Nurodin yang pernah menjadi perantau di Karawang. “Mas Slamet sudah pulang dan menetap di Kulon Progo. Jadi ini bisa membantu sedikit menggeliatkan usaha UMKM yang di sana. Sedangkan yang di sini juga bisa tetap terobati kangennya,” jelas Om Badarudin.

Nah, untuk tahun 2021 ini, gerakan mborong produk konco-konco di Kulon Progo masih berlanjut. Tapi programnya ditambah, tidak hanya membeli produk di kampung, tapi juga membeli dagangan konco-konco di Karawang.

“Pokoknya warga KPDJ yang tidak mudik tetap berkreasi. Kali ini yang menarik, KPDJ mbeleh pitik dan entog. Selanjutnya, ramai-ramai dibeli oleh konco-konco sendiri. Ini masih kelanjutan dari program menyiasati pandemi, yang membuat kita semua sulit,” tutur Om Badarudin.

Permintaan ayam potong dan entok potong, ternyata cukup besar. Jumlahnya, hampir 100 ekor yang dipotong. Pemotongan dikoordinir oleh Mas Fauzan, salah seorang anggota KPDJ Korwil Karawang yang memang kretif.

“Mas Fauzan memberdayakan saudara dan warga di sekitar tempat tinggalnya. Kebetulan istrinya asli Karawang jadi bisa memberdayakan masyarakat di sekitar rumahnya,” kata Alumni STM Negeri Wates tahun 91 itu.

Dengan gerakan mbeleh pitik sendiri,  konco-konco KPDJ Karawang tidak kesulitan belanja ayam. Lagi pula, tidak perleu berkerumun di pasar, karena didistribusikan langsung ke rumah. Dan, yang lebih penting, karena belanja pada konco sendiri, harganya jauh lebih murah.

“Ini gerakan yang sangat bagus, karena membuka lapangan pekerjaan untuk semua. Mulai dari yang membudidayakan ayam, tukang potong, dan yang mbeteti. Belum lagi tenaga distribusi juga mendapatkan pekerjaan,” tambahnya.(yat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.