Gelaran Campursari dan Wayangan virtual perayaan HUT Kulon Progo ke-70, yang digelar di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), memetik kesuksesan.
Berlangsung pada Sabtu pagi hingga sore, 16 Oktober 2021, undangan mampu bertahan hingga pertunjukan wayang oleh Ki Imam Kuncoro, mendekati selesai. Termasuk Bupati Kulon Progo, Drs H Sutedjo dan ibu, serta Ketua DPRD Kulon Progo, Akhid Nuryati, SE.
Lima tokoh Kulon Progo juga bertahan mendampingi Pak Tedjo dan Bu Akhid. Mereka adalah Marsekal TNI (purn) Imam Sufaat, Brigjen Pol (TNI) Drs Wakin Mardiwiyono, MSi, Dra Hj Wardjinem, Ir. Bambang R Hadhy, MM serta Ir. Sumarjono, MSc.
Pak bupati dan ibu ketua DPRD Kulon Progo yang didampingi lima tokoh, baru meninggalkan Anjungan DIY, setelah selesai adegan Goro-goro. Sementara itu, undangan yang lain, bertahan hingga tancep kayon.
“Dalangnya bagus, masih muda, dan kemampuannya komplet. Saya lihat di beberapa berita di website, juga pernah mendapat beberapa tropi kejuaraan. Selamat untuk Sahabat Ngopi dan KPDJ,” kata Pak Sumarjono, salah satu tokoh Kulon Progo yang saat ini, menjadi salah satu petinggi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pendapat yang sama juga disampaikan sejumlah orang, termasuk para tamu undangan yang menganggap pergelaran dengan standar protokol Kesehatan ini, berjalan lancar. Pihak Badan Penghubung Daerah (Banhubda) DIY, yang menjadi pendukung utama acara ini, juga menilai Campursari dan Wayangan berjalan sukses.
“Ini sungguh luar biasa, karena kami dari Banhubda hanya mampu memberikan suguhan Campursari, tapi rupanya panitia bisa menambahi acaranya dengan wayangan, sehingga bertambah regeng. Terima kasih juga untuk semuanya karena tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Kepala Bandhubda DIY, Nugrahaningsih saat memberikan sambutan dalam acara yang disiarkan secara live streaming di Channel Badan Penghubung Daerah DIY dan direlay oleh Channel Sang Wayang.
Menurut Sutomo, Ketua Panitia Campursari dan Wayangan Virtual, kesuksesan acara di akhir pekan kemarin itu, sudah pasti karena kerja keras dan Kerjasama seluruh panitia. “Konco-konco panitia sudah bekerja luar biasa. Ini adalah tim yang sangat solid sehingga mampu mewujudkan acara besar ini, dengan baik,” katanya.
Sementara itu, dari Mbahyatno Alimonsa, salah seorang penggagas Sahabat Ngopi, ada informasi bahwa pergelaran yang mendapat dukungan dari Dana Keistimewaan ini, juga diapresiasi oleh banyak pihak. Para perantau dari Bandung Jawa Barat, tambahnya, memberi acungan jempol. “Tokoh-tokoh dari Bandung, banyak yang datang. Semua memberi apresiasi yang positif,” tutur Mbahyatno yang juga sesepuh KPDJ.
Selanjutnya, panitia pertunjukan dalam rangkaian peringatan HUT Kulon Progo itu, akan berangkat ke Kapenewon Kokap, untuk membuat acara berikutnya berupa bhakti sosial, pada 30 Oktober 2021. “Kami ingin mengantarkan amanah dari seluruh undangan pada pertunjukan Campursari & Wayangan Virtual kemarin, khususnya yang telah memberikan donasinya. Dana Bhaksos akan kami salurkan ke pihak-pihak yang membutuhkan di beberapa lokasi di Kokap,” jelas Mbahyanto.
Jumlah donasi yang dikumpulkan saat acara hari Sabtu itu, tambah Mbahyatno, mencapai Rp 4.265.000. Setelah ditambah oleh beberapa donator lainnya, terkumpul dana sebesar 10 juta rupiah lebih. “Dana ini akan kita salurkan semuanya,” tegas Mbahyanto yang alumni SMPN 1 Temon.
Setelah Bhaksos, masih menurut Mbahyatno, konco-konco Sahabat Ngopi dan KPDJ, akan melakukan pertandingan bulutangkis persahabatan. “Kita akan memainkan pemain-pemain senior. Ada Mbah Busro, Pak Jono, dan mas Sukim. Melawan tim dari Kalirejo,” tambahnya.(hir)
