Sleman , KABARNO : Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan Penghargaan Siddhakarya 2024 kepada sejumlah badan usaha dan pembina produksi tingkat provinsi yang dinilai berhasil meningkatkan produktivitas di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Senin, (28/10/2024).
Adapun perusahaan penerima Penganugerahan Penghargaan Siddhakarya 2024 DIY dibagi menjadi dua kategori yaitu unggul dan berkembang.
Kategori Unggul diraih RS Islam Yogyakarta PDHI (Sleman), PT Umat Mandiri Berkemajuan (Bantul), Weeka Sejahtera Grup (Bantul), CV Cariza Khanza Pratama (Sleman), CV Estetika Indonesia (Bantul) dan CV Rumah Mesin (Bantul).
Selanjutnya Kategori Berkembang diraih PT Saliman Riyanto Raharjo (Sleman), PT Eagle Glove Indonesia (Sleman) dan Royal Palm Resto and Cafe (Sleman).
Sedangkan penghargaan Siddhakarya untuk pembina diberikan kepada Pjs. Bupati Bantul Adi Bayu Kristanto dan Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam arahannya mengatakan penghargaan Siddhakarya yang diberikan adalah simbol pengakuan terhadap mereka yang telah melampaui ekspektasi dan terus berusaha melangkah lebih jauh.
“Peningkatan produktivitas bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dengan mudah. Untuk mencapai itu, menuntut keberanian berubah, kemampuan beradaptasi, dan ketekunan menghadapi tantangan. Kita harus memahami produktivitas yang berkelanjutan memerlukan kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, Pemda DIY akan terus mendorong pengembangan kebijakan yang berpihak pada peningkatan produktivitas. Termasuk melalui dukungan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi agar dapat menghasilkan tenaga kerja terampil dan siap menghadapi perubahan zaman.
Penghargaan produktivitas ini juga menjadi titik tolak mempercepat agenda pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Melalui upaya peningkatan kualitas SDM dan menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar, kita mampu membawa Yogyakarta menjadi pusat pertumbuhan yang mengutamakan kemakmuran dan menjaga kelestarian nilai-nilai budaya,” tutur Sri Sultan.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Aris Wahyudi mengatakan penghargaan ini bukan tujuan, ini adalah instrumen dan sarana saja untuk kita tetap bisa produktif dan berdaya saing.
“Maka itu, kebersamaan dengan kolaborasi harus diciptakan aga tumbuh ekosistem produktivitas menjadi hal yang harus kita dorong. Kata kunci produktivitas adalah inovasi,” tuturnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Aria Nugrahadi menyatakan penghargaan Siddhakarya ini merupakan sebuah penghargaan untuk produktivitas perusahaan.
“Tujuannya memberikan apresiasi bagi perusahaan -perusahaan yang telah melakukan serangkaian upaya dalam hal ini mendorong produktivitas khususnya sumbangan dari ketenagakerjaan dalam membangun produktivitas di perusahaan. Sehingga diharapkan menjadi contoh atau tempat pembelajaran bagi perusahaan lain untuk bisa melakukan upaya peningkatan produktivitas,” kata Aria. (WUR)