Kunjungi Pasar Burung Kartini Semarang, Cagub Ahmad Luthfi Sumbang Gantangan dan Bantu Retribusi

oleh -30 Dilihat

SEMARANG,KABARNO.COM – Pedagang Pasar Karimata Kartini atau Pasar Burung Kartini Kota Semarang menyampaikan unek-unek dan keluhan pada Cagub Ahmad Luthfi. Mereka mengungkapkannya saat Cagub nomor urut 2 itu berkeliling pasar dan ngopi bareng pedagang di bawah gantangan.

Setidaknya ada 3 keluhan utama yang disampaikan para pedagang pada mantan Kapolda Jateng tersebut. Pertama, sepinya pengunjung yang datang di pasar yang berdiri pada tahun 1980-an menyebabkan omzet pedagang terjun bebas.

Koordinator Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar Karimata Kota Semarang, Jiman Riyanto mengatakan, semenjak Covid-19 penurunan pengunjung terjadi secara drastis. Setelah pandemi reda, jumlah pengunjung yang datang belum pulih seperti sedia kala.

“Harapannya pengunjung yang datang kembali seperti semula, ramai lagi,” kata Jiman yang diamini para pedagang lainnya di lokasi, Jumat 1 November 2024.

Keluhan kedua, adalah persaingan pedagang dengan pasar online menyebabkan penurunan jumlah pengunjung. Harapannya, Ahmad Luthfi ke depan bisa membantu pedagang untuk meningkatkan daya saing atau menata dua metode offline dan online agar bisa berjalan beriringan.

Ketiga, yang ia sampaikan perihal retribusi. Saat ini retribusi sebesar Rp 900 per meter dan rata-rata ukuran kios pedagang 12 meteran.

“Sudah ada Perda yang baru, naik (nominalnya). Kami keberatan, pasar lagi sepi kok retribusi malah mau dinaikkan,” kata Jiman.

Berikan Gantangan Burung 

Keluhan itu juga diungkapkan Wiwik dan Dimti, yang juga pedagang setempat. “Sehari bayar retribusi Rp 15 ribu. Kadang untungnya saja tidak sampai segitu,” ujar Wiwik.

Mendengar hal itu, Cagub Ahmad Luthfi langsung berinisiatif memberikan gantangan burung di lokasi Pasar Karimata. Gantangan itu digunakan untuk lomba-lomba burung kicauan.

“Kalau lomba rutin ada, maka yang datang juga tambah banyak. Nanti saya kasih gantangan, lombanya diadakan ya,” ujar Luthfi.

Ahmad Luthfi juga telah merencanakan pelatihan online, untuk para pedagang dengan pembentukan klaster terlebih dahulu. Tiap klaster diisi oleh pedagang dengan Jenis produk yang sama. Hal itu akan meningkatkan daya saing pedagang di era digital sebagaimana sekarang.

Perihal retribusi yang dikeluhkan pedagang, hal itu merupakan kewenangan Pemkot Semarang. “Jika diberikan amanah memimpin Jateng, akan saya komunikasikan. Jangan memberatkan pedagang,” katanya.

Usai ngobrol bareng, para pedagang meneriakkan yel-yel dukungan. “Pedagang Pasar Burung Dukung Pak Luthfi Jadi Gubernur” dan “Siji Dibuka, Loro Dicoblos”. (sup)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.