Yogyakarta, KABARNO.com : Dalam rangka memperingati 1 Abad GKJ Patalan, pengurus sowan ke Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (10/02/2024).

Adapun 1 Abad GKJ Patalan akan jatuh pada 15 Maret 2025 mendatang.
“Tujuan saya kesini memberitahu Sri Paduka bahwa Gereja kami tanggal 15 Maret itu sudah berusia satu abad. Karena itu kami mohon berkenan Sri Paduka untuk rawuh ke Gereja kami, memberikan sambutan sekaligus menandatangani prasasti satu abad GKJ Patalan,” kata Petrus Sutoto, Ketua Majelis GKJ Patalan Bantul.
Petrus menjelaskan, GKJ Patalan sudah melakukan kegiatan sejak 2 November 2024 sampai nanti berakhir di bulan Mei 2025. Kegiatan tersebut antara lain penahbisan pendeta, lomba macapat, festival paduan suara, festival gending rohani, tabur bunga.
“Selain itu, juga ada acara touring melacak pelayanan di empat gereja yang pernah didewasakan, antara lain di Bantul, Sumberagung, Sidomulyo, dan juga Pundong. Gereja yang sudah didewasakan seperti di Bantul, sudah mendewasakan GKJ Madukismo, lalu GKJ Jodhog, kemudian GKJ Canden itu anak dari GKJ Sumberagung,” urai Petrus.
Dalam pendewasaan, GKJ memiliki berbagai sektor yang dibina salah satunya pembiayaan mandiri untuk menghidupi pelayanan di gereja.
“Gereja kami kalau ada pendewasaan jika sudah ada warga dewasa lebih dari 250, serta mampu membiayai sendiri. Jadi tidak ada bantuan dari luar, karena kami hidup dari persembahan para jemaat untuk menghidupi pendeta serta pelayanan gereja,” terangnya.
Petrus menambahkan setiap tahun GKJ Patalan membuat program peduli sesama yang dikemas dalam acara bakti sosial dan acara berbagi kasih lainnya.
Menjelang peringatan 1 Abad Majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Patalan Bantul, pengurus GKJ berharap bisa menjadi berkat bagi sesama. Berkat tersebut diwujudkan dengan mewujudkan generasi muda Kristen, lebih berkontribusi bagi masyarakat.
“Dengan cara berbagi itulah, kami kemudian mengasihi tuhan kami. Kami juga melakukan action, tidak hanya iman saja. Karena menurut kami iman tanpa perbuatan itu mati,” tandas Petrus. (wur)