Aisyiyah-KPU Sosialisasikan Pemilihan Gubernur Jateng

oleh -125 Dilihat

Semarang,kabarno com–  Menyiapkan pemilih yang cerdas dan mandiri menjadi salah satu tujuan diadakannya Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang digelar Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Ahad (20/10).

”Pemilu yang baik adalah pemilu yang menghasilkan pemimpin yang dipilih secara demokratis melalui proses yang transparan dan partisipatif. Karena itu sosialisasi dan pendidikan politik mememiliki peran penting,” kata Ketua Panitia, Dr Upik Nurbaiti MSi.

Kegiatan yang berlangsung di Wisma Kartini BBPMP Jateng yang terletak di Jalan Kyai Mojo Srondol Semarang itu dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA) Jateng Prof Dr Sri Haryani MSi.

Acara yang diikuti 85 peserta itu menghadirkan tiga narasumber yakni Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Jateng Wahidin Hasan SIKom MPsi, Wakil PWA Dr Mufnaety MAg dan dosen Universitas Muhammadiyah Semarang Dr Yustinah MPd dengan moderator Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik Universitas Semarang (USM) Dr Sri Syamsiyah LS MSi.

Wahidin memaparkan tantangan politik kontemporer dalam lanskap politik saat ini yang memerlukan peran aktif masyarakat.

”Muhammadiyah memperkuat inisiatif pendidikan politik dan menjaga komitmennya terhadap tata kelola yang beretika. Hal ini menekankan perlunya pendekatan proaktif dalam membentuk kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan,” jelasnya.

Dia menjelaskan pentingnya pendidikan politik agar dalam pelaksanaan pilkada ada jaminan keadilan. Sementara itu Dr Mufnaety menyebut sering kali ada anggapan dunia politik lebih menjadi domain laki-laki. Padahal sebenarnya tidak seperti itu.

”Sebagai perempuan yang sudah terasah dan terdidik perlu kiranya mengambil peranan dalam bidang politik ini,” kata dia.

Dia mengatakan, sosialisasi dan pendidikan politik menjadi sangat penting antara lain agar mampu mengawal dan mendorong perempuan berpartisipasi aktif dalam Pilkada. Selain itu menyiapkan pemilih yang verdas dan mandiri.

”Selain itu tidak terpengaruh pada beragam provokasi kebohongan dan politik uang,” jelasnya.

Sementara narasumber terakhir Dr Yustinah memaparkan kesetaraan gender dan partisipasi perempuan dalam politik.

Dia mengatakan, salah satu partisipasi perempuan dalam politik adalah hak untuk memilih.

Namun lebih jauh dari itu partisipasi pilitik ini juga dalam keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan.

Selain paparan narasumber, kegiatan juga diisi dengan tanya jawab dan diskusi yang diikusi secara antusias oleh para peserta.(sup)