Ambal Warso Kaping 72 & Sasmito Lilin Ulangtahun Ngarso Dalem

oleh -460 Dilihat
oleh

Saya sudah menyiapkan tulisan ini, sejak dua hari lalu. Seperti biasa, Kabarno.com memang selalu menuliskan biografi singkat tokoh yang berulangtahun atau mengenang kebesaran tokoh yang sudah sedo.

Tapi kali ini, saya harus sangat berhati-hati, agar tidak kehilangan subo-sito, serta dianggap ndranyak lan kumowani. Karena sosok yang ditulis adalah Kanjeng Sultan: Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat, yang tingalan jumenenangannya ke-29 baru diperingati 7 Maret lalu.

Barangkali ada yang tidak percaya jika tulisan ini, saya siapkan secara susah-payah dengan beban batin sangat berat. Entahlah. Tangan seperti susah diajak nulis, jari-jari koyo gilo weruh komputer.

Mungkin sekadar perasaan personal, tapi itulah yang terjadi. Tulisan yang saya siapkan, tidak kunjung jadi. Jadilah, Kabarno.com sepanjang hari Senin, hanya diisi tiga tulisan bersambung yang memang tidak boleh berhenti. Lalu hari Selasa, juga diisi tulisan ringan yang kecil-kecil saja.

Begitulah. Dua hari kemarin, tepatnya Senen Pahing, 2 April 2018 adalah hari lahir Ngarso Dalem. Plot cerita untuk tulisan ini sudah jadi. Sejak pagi, saya melihat-lihat situasi mulai dari portal berita di Jogja hingga sosmed orang-orang penting. Lalu, selepas pagi, datang kabar ada kejutan ulangtahun untuk Kanjeng Sultan dari sejumlah pejabat Pemda, orang dekat, dan wartawan yang datang ke Kepatihan.

Siang hari, muncul video dari Gusti Kanjeng Ratu Hayu, di Twitter. Video yang mengabadikan saat Ngarso Dalem mendapat kejutan ulangtahun di Kepatihan. Saat itu, terlihat Kanjeng Sultan sumringah, meniup lilin yang tak mati-mati. Dalam cuitannya, GKR Hayu yang merupakan putri keempat HB X, juga menuliskan soal lilin ulangtahun yang tak mati ditiup berulang-ulang.

Ngarso Dalem yang sedang berbahagia, lalu memilih cara lain, lilin tidak lagi ditiup tapi dicabut, setelah itu diletakkan di atas meja. Kejadian biasa, yang barangkali terjadi di banyak peristiwa ulangtahun. Tapi ini menjadi istimewa, karena yang sedang berulangtahun adalah seorang raja dengan kemasyuran Mataram yang terpandang.

Dan, baru setelah melihat lilin yang tak padam ditiup Ngarso Dalem itulah, tulisan ini dirampungkan. Itu berarti, telat dua hari dari jadwal penayangannya yang mestinya tepat di hari ulangtahun Raja Keraton Mataram Ngayogyokarto Hadiningrat. Ini pun, saat menuntaskan tulisan ini, masih ada sisa ndredeg yang entah datang karena apa.

Baiklah. Barangkali memang ada sasmito yang bisa ditelusuri dari lilin yang tidak bisa mati ditiup Kanjeng Sultan. Hanya saja, belum ada yang bisa menjawab sasmito itu, atau tepatnya belum ada yang berani memberi arti sasmito ini. Tapi bukankah, selalu ada makna di setiap sisi kehidupan seorang raja? Apalagi raja itu berasal dari Keraton Mataram yang penuh pesona wibawa.

Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada 2 April 2018, dua hari lalu, ambal warso kaping 72 tahun. Raja Kasultanan Jogjakarta ini lahir 2 April 1946, yang dalam penanggalan Jawi, bertepatan dengan pasaran Seloso Wage, tanggal 29 Bakda Mulud 1877. Jadi, meski dengan hati ciut, saya ikut mengucapkan, sugeng ambal warso. (kib)