Pagi ini, Bakti Sosial (Baksos) komunitas Sahabat Ngopi dan Sedulur NKS dimulai. Acara diawali dari Sego Brekat Pripih.
Baksos mengambil tempat di sejumlah titik bencana di Kapenewon Kokap, Kulon Progo, hari ini tanggal 28 Februari 2021.
Sejumlah tokoh Kulon Progo rawuh dalam kegiatan ini. Ada Sumarjono, tokoh perantau Kulon Progo kelahiran Nganjir Hargorejo Kokap. Ada pula Mulyono yang pernah menjadi Wakil Bupati Kulon Progo.
Baksos yang digelar Sedulur NKS dan Sahabat Ngopi, dilanjutkan ke sejumlah lokasi di Kapenewon Kokap.
Bagi Sedulur NKS dan Sahabat Ngopi,ini agenda rutin yang sudah dijalankan sejak awal pandemi Corona Maret tahun lalu. Kali ini, berbagi pada wargi Kulon Progo yang membutuhkan.
Yang menjadi sasaaran adalah korban tanah longsor di Plampang II Kalirejo dan korban longsor di Sebatang Hargotirto. Kemudian ada pak penderes yang jatuh dari pohon kelapa dan pekerja yang jatuh saat memanggul kayu.
Menurut Mbah Yatno Alimonsa, salah seorang penggagas komunitas Sahabat Ngopi Kulon Progo, kegiatan ini, melibatkan sejumlah pihak sebagai donator. “Terima kasih untuk semua yang memberikan donasi terutama Pak Sumarjono, yang asli dari Nganjir, Hargorejo, Kokap,” katanya.
Baksos yang di Plambang, tambah Mbah Yatno, adalaah rumah yang disapu longsoran tanah hingga rata. Ada tiga rumah yang dihuni 5 KK. Ada juga rumah seorang ibu yang tinggal sendiri yang rumahnya juga rata dengan tanah.
“Mudah-mudahan nanti kita bisa ikut meringankan beban, meski tidak banyak. Kita besok bawa relawan untuk membuat membuat saluran air biar longsoran tanah tidak parah. Kita gotong-royong bersama,” tuturnya.
Selain itu, tambahnya, ada 10 orang-orang tua yang sudah tidak bisa bekerja. Kemudian bapak-bapak yang jatuh saat nderes pohon kelapa juga memprihatinkan. Saat dibawa ke rumah sakit, harus ditandu dengan bangku.
“Tulang kaki dan tulang ekornya patah, jadi memang harus digotong pakai resban untuk berobat,” kata Mbah Ali yang juga sesepuh KPDJ.
Bakti sosial yang akan menerapkan standar Protokol Kesehatan ini, memang dibatasi pesertanya. Peserta yang ikut dari Sahabat Ngopi dan Sedulur NKS, maupun peserta yang mendapatkan bantuan.
“Mudahà-mudahan dalam waktu tidak lama, bisa membantu saudara-saudara kita yang lainnya,” kata Mbah Yatno.
Komunitas Sahabat Ngopi dan Sedulur NKS memang sudah lama berkolaborasi melakukan banyak kegiatan sosial. Sahabat Ngopi adalah forum kekerabatan yang dibangun oleh masyarakat Kulon Progo di perantauan.
Sejumlah kegiatan pernah digelar dengan spirit gotong-royong, kebersamaan, serta guyup-rukun.
Sementara itu, Sedulur NKS adalah komunitas yang terbentuk dari para penggemar buku. NKS sendiri merupakan judul buku dari Nami Kulo Sumarjono yang berisi biografi perjalanan hidup tokoh Kulon Progo kelahiran Dusun Nganjir, Kalurahan Hargorejo, Kapenewon Kokap, Kulon Progo.
Pak Jono, begitu lulusan ITB itu biasa disapa, memang sangat peduli pada masyarakat Kulon Progo. Ia termasuk tokoh perantau yang banyak memberi inspirasi, lewat buku dan tulisan-tulisannya. Sepanjang lima tahun, sejak 2016-2021, Sumarjono menjadi Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan.
Setelah tidak di BPJamsostek, Pak Jono, kembali menjadi salah satu direksi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan institusi lamanya sebelum jadi Direksi BPJS Tenagakerja. “Mudah-mudahan Kerjasama dengan Sahabat Ngopi bisa terus berlanjut, apalagi untuk masyarakat Kulon Progo,” kata alumni SMA Negeri 1 Wates ini.(her)