SEMARANG,KABARNO COM – ”USM merupakan kampus nasional sekaligus kampus yang religius, karena sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Di Mars USM juga ada dua kata Pancasila. Ketika saya masuk ke USM, saya menghayati betul lagu Mars USM, dan itu memperlihatkan bahwa USM itu Indonesia banget”.
Hal itu diungkapan Rektor Universitas Semarang (USM), Dr. Supari, S.T.,M.T., saat membuka acara Bedah Buku Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi di Auditorium Ir. Widjatmoko USM pada Senin (28/10/2024).
Buku yang dibedah dalam rangka memeringati Hari Sumpah Pemuda itu adalah karya dosen-dosen USM yang tergabung dalam Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan USM yang berjudul ”Pancasila Sebagai Filsafat Bernegara”.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Provinsi Jawa Tengah, Prof. Dr. Sri Puryono, KS., MP., CIMBA., Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip, Ir. Soeharsojo, IPU., Pemateri sekaligus Ketua BKBH FH USM, Dr. Tri Mulyani, S.H., M.H., Ketua Panitia, Dr. Dedy Suwandi, S.H., M.H., para dosen Fakultas Hukum USM.
Supari mengatakan, USM merupakan kampus nasional sekaligus kampus yang religius. Selain itu, USM juga merupakan kampus anti-intoleransi dan antiperundungan, dimana USM telah memiliki Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Supari menegaskan, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran pemuda.
”Saya sebagai rektor, selalu menyampaikan kepada para wakil rektor, dekan, dosen, dan mahasiswa bahwa tidak bisa tidak, Indonesia ini akan ditangan Anda,” tegasnya.
Menurutnya, pekerjaan penting Bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya sebagai generasi yang akan menerima estafet dan meneruskan negara Indonesia.
”Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan terkait dengan Pancasila yaitu paham akan Pancasila kemudian kita bisa mengamalkannya. Saya kira ini yang penting untuk disampaikan,” tandasnya.(sup)