Pagi-pagi tadi, ke Pasar Jombokan, tuku janganan. Agak lama mencari-cari kluban yang cocok untuk menu makan siang. Tiba-tiba, datang pesan singkat di ponsel. Isinya agak mengejutkan, gambar kapal-kapalan jadul.
Melihat gambar itu, sekalian saja, ngubek-ubek pasar. Siapa tahu ada yang masih jual kapal-kapalan jadul itu. Dulu, pernah beberapa kali penjual mainan memajang kapal warna-warni itu bersama mainan lain. Biasanya, ada satu yang dijalankan di atas baskom besar berisi air.
Tapi rupanya, di nJombokan tidak ada lagi yang jualan. Mungkin pada Lebaran nanti Sebab, biasanya, pada waktu libur Lebaran, pasar Jombokan berganti menjadi pusat jajanan dan mainan.
Kalau di masa lalu, saat masih kecil, mainan seperti kapal-kapalan memang hanya ditemukan di pasar pas Lebaran. Penjual mainan ini, akan riuh menjalankan kapalnya di dua atau tiga baskom. Ia tidak jual mainan lain, hanya jual kapal-kapalan. Orang menyebut kapal otok-otok, karena ada bunyi seperti itu. “Sak iki wes jarang sing adol,” kata Mbahrus, pedagang senior di pasar Jombokan.
Meski di pasar Jombokan sudah tidak ada yang jual, rupanya, kapal-kapalan ini banyak ditemukan di internet. Hampir semua toko online, menjajakan mainan jadul yang beraroma nostalgia ini. (mg)