BUMDesa BMM Hargorejo mengikuti Workshop Entrepreneurship. Tiga profesor terlibat dalam kegiatan yang berlangsung di H-Boutique Hotel, 19-23 Agustus 2019 itu.
Workshop digagas oleh Kementrian Desa & Transmigrasi, Bappenas, dan Univestitas Handoong Korsel. Datang sebagai peserta, 60 Bumdesa se-Jawa. Sedangkan materi inovasi desa diberikan oleh Prof. G.Kim, Prof.Patrick T, dan Prof. Scot.L. Dalam berbagai segi, total ada sembilan materi yang berhubungan dengan bisnis.
Menurut Profesor Kim, Korea Selatan mampu menjadi negara maju hanya dalam satu generasi, karena mengembangkan sumber daya manusia yang dimulai dari masyarakat desa. Salah satunya dengan pendidikan entrepreneurships. Dukungan yang besar dari negara, membuat Korsel telah banyak yang berubah.
Prof Kim menegaskan, program ini telah dilaksanakan oleh Universitas Handoong diberbagai negara Afrika, Asia Tenggara, Amerika Tengah dan berbagai negara lainya.
Program semacam ini dapat diedukasi di beberapa wilayah negara dengan menyesuaikan terhadap sistem pemerintahan dan hukum yang berlaku. Mungkin di negara satu beda dengan negara lain tetapi pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi mindset tetap menjadi prioritas utama.
Pihak Bappenas sebagai salah satu pengagas, akan melanjutkan program ini, di waktu-waktu mendatang. Sebab, memang baru bisa dilaksanakan dua kali, tahun lalu dan pertengahan tahun ini.
Bappenas menyampaikan bahwa program ini akan ada tindaklanjutnya dengan memantau perkembangan Bumdesa yang telah mengikuti programnya. Tahun depan, diupayakan program semacam ini kembali digelar, khususnya di luar Jawa.
Kegiatan workshop kali ini full time dari jam 08.00 sampai 22.00 yang semua peserta dengan penuh semangat mengikuti games, presentasi grup, diskusi dan kompetisi bisnis plan yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
Materi workshop, menurut para peserta, sangat menarik. Terutama dalam memperbaiki cara berpikir, cara penyusunan bisnis plan, serta hal-hal yang berkaitan dengan hukum bisnis yang ada di negara yang berbeda.
Sementara itu, Sunu, Direktur Bumdesa BMM Hargorejo engaku banyak belajar dari workshop. Apalagi, ia merasa, materinya sangat lengkap mulai bagaimana memulai suatu usaha sampai permasalahan hukum dalam berbisnis. Demikian juga menetapkan status badan usaha ternyata harus mempertimbangan banyak hal, yang selama ini belum banyak dimengerti oleh para pelaku usaha.
Hal yang sama disampaikan peserta dari Sukabumi. ”Sungguh luas biasa materinya sehingga membuka wacana saya untuk dapat lebih berinovasi dalam menjalankan Bumdesa,” kata Agus S, peserta dari Sukabumi.
“Workshop kali ini sangat luar biasa dan saya tidak menyangka antusiasnya para peserta sungguh di luar perkiraan kami. Ini merupakan salah satu workshop yang terbaik selama kami mengadakan kegiatan,” kata salah seorang panitia dari Kementrian Desa & Transmigrasi.(sn)