BLORA, KABARNO COM- Kabar gembira diperoleh Ahmad Muhajir (9), anak kuli bangunan asal Blora yang menderita gangguan penglihatan. Ia mendapatkan kesempatan berobat hingga sembuh untuk indera matanya yang hanya bisa melihat samar.
Muhajir yang kini kelas 3 SD LB Jepon Blora mengalami kondisi itu semenjak lahir. Ayahnya, Subandi (52), punya keinginan mengobatkan anaknya sudah sejak lama, namun urung dilakukan. Alasan biaya menjadi kendala.
Kini tekad menyembuhkan anak bungsunya itu menguat lagi setelah ia tak sengaja bertemu dengan Cagub Jateng Ahmad Luthfi.
“Hari Minggu (17 November 2024) Pak Luthfi bilang, diminta berobat. Nanti biayanya akan ditanggung. Hari ini (Selasa 19 November) saya ke RSUD Blora, dokter tidak ada dan diminta balik lagi hari Kamis besok,” ujar Subandi dengan semangat.
Cerita itu bermula saat Subandi beberapa hari lalu mendengar kabar rencana kedatangan Presiden ke-7 RI Jokowi dan Cagub Ahmad Luthfi serta Cawagub Taj Yasin Maimoen ke Blora. Warga RT 3 RW 3 Dukuh Kalirejo, Desa Turirejo, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, itu kemudian bersama istri dan Ahmad Muhajir naik sepeda motor menuju pusat kota Blora.
“Saya tidak tahu nanti lokasinya di mana. Dari Tugu Garuda, asal belok saja eh lihat ada ramai-ramai. Ternyata Pak Jokowi dan Pak Luthfi sedang makan satai di situ,” ucap kuli bangunan ini.
Semula ia dan keluarganya hanya menonton, sampai tiba-tiba Jokowi memerintahkan semua anak masuk warung dan ikut makan satai, termasuk Muhajir. Beberapa menit kemudian, Subandi dipanggil ikut masuk. Ia adalah satu-satunya orang tua yang masuk di ruangan sempit itu. Ternyata Cagub Ahmad Luthfi menawarkan pengobatan usai berbincang dan mengetahui kondisi Ahmad Muhajir.
Subandi sumringah. Ia sama sekali tak mengira ada tawaran itu hingga ia menyebut sebagai rezeki dari Allah. “Kalau dibantu, ya Alhamdulillah. terus terang saya tidak ada biaya,” katanya pria lulusan SD tersebut.
Sehari-hari Subandi adalah buruh tani. Namun jika ada ajakan untuk jadi kuli bangunan, ia juga menerima. Dua pekan lalu ia baru saja kembali dari Surabaya diajak temannya sesama kuli bangunan.
Ia bersama istri, Siti Munawaroh (45) memiliki 4 anak. Ahmad Muhajir paling bontot. Dia mempunyai tiga kakak, dua laki-laki dan satu perempuan. Kakak pertama berusia 23 tahun, dia jualan bakso pentol keliling, dan kakak kedua masih kelas 1 SMP.
Sementara satu kakak perempuannya baru saja lulus SMA dan membantu jualan es. Siti Munawaroh sendiri tak bisa bekerja karena harus di rumah untuk mengantar jemput putra bungsu dan merawatnya.
Subandi menuturkan, pendapatan yang ia peroleh sehari-hari sebatas cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok harian. Maka ia sangat bersyukur atas bantuan Ahmad Luthfi yang mau membiayai pengobatan anaknya.
“Saya ditolong, syukur sekali. Alhamdulillah. Mugi-mugi Pak Luthfi dados (jadi), sehat selalu, sukses,” harapnya.
Rencananya, pada Kamis 21 November, Subandi akan mengantarkan Ahmad Muhajir ke RSUD Blora lagi guna memeriksakan kedua matanya. (*)