Cagub Jateng Ahmad Luthfi Serukan Regenerasi Ngopeni dan Selamatkan Warisan Budaya

oleh -63 Dilihat

Banyak Pengrajin Batik di Kampung Kauman Pekalongan Sudah Tua

PEKALONGAN,KABARNO.COM– Dalam kunjungannya ke Kampung Batik Kauman, Kota Pekalongan, pada Jumat siang (18/10/2024), Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyoroti masalah regenerasi pekerja batik di daerah tersebut.

Saat berdialog dengan Hisam, seorang pengrajin batik setempat, terungkap bahwa mayoritas pekerja batik, baik pria maupun wanita, ada yang mendekati dan sudah berusia 50 tahun ke atas.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terkait kelangsungan industri batik di Pekalongan dalam 10 tahun ke depan jika generasi muda tidak tertarik untuk meneruskan tradisi tersebut.

“Bahan baku batik sebenarnya tercukupi, tapi kendalanya ada di tenaga kerja. Kebanyakan pengrajin sudah berusia di atas 50 tahun. PR besar kami adalah bagaimana memastikan generasi muda tertarik untuk terjun ke dunia batik,” ujar Hisam.

Ahmad Luthfi menanggapi persoalan tersebut dengan seruan pentingnya regenerasi dan upaya mengajak kaum muda untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa.

Menurutnya, industri batik merupakan identitas nasional yang perlu terus dijaga keberlanjutannya, dan itu harus dimulai dengan mendidik generasi muda agar memiliki ketertarikan terhadap seni membatik.

“Batik adalah warisan leluhur dan identitas nasional. Kita harus melibatkan anak-anak muda melalui pendekatan yang persuasif. Kita perlu melatih mereka dengan konsep padat karya dan ekonomi kreatif berbasis batik, agar industri ini tetap hidup,” kata mantan Irjen Kemendag itu.

Ia juga mengusulkan adanya program pelatihan yang lebih masif bagi anak-anak muda, serta penyediaan fasilitas dan dukungan bagi para pengrajin agar mereka bisa bekerja dalam kondisi yang lebih baik.

Peningkatan Upah dan Lingkungan 

“Lokasi kerja para pembatik harus lebih layak, tidak kotor. Kita perlu support untuk peningkatan upah dan lingkungan kerja,” tegasnya.

Selain masalah regenerasi, Luthfi juga menyoroti perlunya inovasi dalam industri batik agar tetap relevan di era modern.

Ia menekankan pentingnya peningkatan teknologi dan alat-alat produksi, serta pembaruan produk tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional batik.

“Meskipun batik adalah warisan leluhur, kita harus memperbarui produknya agar bisa bersaing dengan produk lain, termasuk menghadapi masuknya produk konveksi dari China. Pemerintah perlu memberikan batasan impor dan mendukung pengrajin lokal,” jelasnya.

Luthfi menambahkan bahwa harus ada perlindungan khusus bagi industri batik melalui penyertaan modal, koordinasi investasi, dan peningkatan jumlah workshop untuk pelatihan keterampilan.

Mantan Kapolda Jateng itu berharap dengan langkah-langkah tersebut, industri batik yang padat karya ini dapat kembali hidup dan menjadi lebih kompetitif di pasar lokal maupun internasional.

Ahmad Luthfi menegaskan, komitmennya mempertahankan dan memajukan industri batik di Pekalongan, yang dikenal sebagai salah satu kota kreatif nomor dua setelah Kota Solo, di Indonesia.

Dengan upaya regenerasi dan dukungan pemerintah, ia optimistis bahwa batik akan terus menjadi bagian penting dari perekonomian dan budaya Jawa Tengah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.