Blora, KABARNO Com– Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025 Tingkat Jawa Tengah yang dipusatkan di Kabupaten Blora menampilkan berbagai kegiatan diantaranya, kegiatan City Tour wisata yang diikuti puluhan wartawan dari berbagai daerah dengan melihat pesona tempat wisata yang menarik di beberapa tempat, Sabtu (15/2/2025).
Kegiatan yang dipandu oleh tim panitia PWI Blora itu, mengajak peserta menjelajahi berbagai destinasi unggulan, mulai dari wisata alam, buatan, hingga wisata berbasis adat dan budaya. Turut menyertai dalam acara ini Bupati Blora Arif Rohman, Ketua PWI Jateng Amir Machmud.
Mengawali kegiatan pagi hari, peserta dan rombongan mengunjungi “Goa Terawang ” di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Blora. Lokasinya sekitar 32 Km ke arah Barat Laut dari Kota Blora, berbatasan dengan Pati dan Grobogan.
Meski ditempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari Kota Blora, ketika sampai di tempat lokasi Goa Terawang yang memiliki lubang alami di bagian atas ini, menyuguhkan suasana yang eksotik dengan suasana udara sejuk dengan cahaya matahari yang masuk melalui atas goa dengan menerangi lorong-lorongnya.
Hanya dalam Goa Terawang ini berbeda dengsn goa pada umumnya, tempat ini juga memiliki kafe milenial yang menawarkan hiburan musik akustik, kopi khas Blora, serta spot foto yang menarik. Bahkan dalam goa tersebut terdapat Stalagmit dan Stalaktitnya.
Menurut Arif Silvi, Wakil Administrator Perum Perhutani KPH Blora, kawasan wisata Goa Terawang memiliki luas sekitar 15,3 hektare, dengan enam hektare yang kini dikelola bersama investor sejak awal 2025. Dalam goa ini dari pintu masuk sampai dalam dengan panjang goa sekitar 190 M.
“Kami terus mengembangkan wisata ini, agar lebih menarik dan nyaman bagi pengunjung,tapi tidak lepas juga dari inovasi, “ujarnya saat menerima kunjungan peserta peserta HPN di lokasi dalam Goa Terawang itu.
Anggota DPRD Blora Mustofa mengatakan, meski lahan ini milik perhutani tapi kerjasama dengan pihak dinas pariwisata serta pihak lain perlu dilakukan, untuk pengembangan destinasi obyek wisata ini.
” Konservasi lahan ini perlu dijaga dan dirawat dengan baik, sehingga menjadi destinasi yang bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak,” katanya.
Konsep Sustainable Tourism
Sementara itu, Kabid Pariwisata Dinporabudpar Blora, Yeti Romdonah, menjelaskan, bahwa pengembangan pariwisata Blora kini berfokus pada konsep sustainable tourism, yang mengutamakan keseimbangan antara sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.
Patung besar ini menjadi ikon wisata Noyo Gimbang View di Desa Bangsri Blora.
” Kabupaten Blora sendiri telah membagi wilayah wisata ke dalam empat tema besar: yakni Blora Timur: Wisata budaya dan kuliner, Blora Utara: Wisata heritage, Loko Tour, dan geologi, Blora Selatan: Wisata arkeologi dan ekonomi kreatif dan Blora Barat: Wisata alam, goa, dan kebugaran,” katanya.
Disebutkan, selain Goa Terawang, Blora juga memiliki 18 desa wisata, dua di antaranya telah meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), yaitu Desa Sambongrejo (2023) dan Desa Wisata Bawongan (2024).
Setelah usai dari goa terawang, berlanjut ke wisata buatan, yakni Noyo Gimbal View yang berada di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Lokasinya berada sekitar 7 KM ke arah tenggara dari Kota Blora.
Tempat ini memberikan nuansa baru bagi masyarakat yang ingin mencari tempat wisata dengan pandangan luas. Nuansa khas pedesaan juga menjadi alternatif bagi masyarakat untuk segera mengunjunginya.
“!Untuk menunjang wisata tersebut, Pemerintah Desa Bangsri telah menyulap lahan bengkok untuk menjadi destinasi wisata khas pedesaan,” kara Yeti
Meski sebagian sawah di lokasi tersebut disulap menjadi destinasi wisata. Obyek wisata ini juga terdiri dari berbagai wahana permainan anak, diatarsnya kereta mini yang berjalan berputar di area lokasi, Kolam Renang untuk anak dan gubuk berjajar di antara hamparan padi.
” Irigasi sawah ini ditabur benih ikan. Anak-anak tampak riang memberi pakan di pematang sawah,”tutur Pak Lurah.
Kepala Desa Bangsri, Laga Kusuma mengungkapkan, obyek wisata ini telah mengeluarkan anggaran ratusan juta rupiah dari dana desa untuk mengembangkan wisata di desa yang dikelola oleh BumDes.
Hanya konsep wisata kuliner khas pedesaan ini, lanjutnya, dipadukan dengan wisata sejarah dengan nama Noyo Gimbal View, sehingga dapat dikunjungi setiap saat dengan harga yang terjangkau oleh wisatawan lokal maupun regional.
“Untuk pengembangan wisata, kita di wisata kuliner sama view persawahan, kita jualan kuliner ala pedesaan dengan disuguhkan patung tokoh di bangsri namanya Naya Sentika atau Noyo Gimbal,” ucap Laga saat ditemui wartawan.
Sumbang PAD Rp 45 Juta Per Bulan
Terkait pengunjung, katanya, hingga kini jumlah pengunjung cukup lumayan. Jumlah tertinggi selama tiga tahun berdiri adalah pada tanggal 1 Januari 2025 sudan mencapai 14.700 pengunjung.
“Kami akan terus berinovasi agar pengunjung terus banyak. Sekarang ini bisa memberikan PAD hingga 35 juta perbulan, ini keuntungan bersih. Sementara untuk biaya operasional khusus gaji pegawai bisa mencapai Rp 200 juta perbulan,” katanya.
Selain itu, dalam wisata alam di sini tidak sekedar mengingat sejarah Noyo Gimbal, tidak hanya menikmati suasana. Tetapi di tempat itu wisatawan bisa mencicipi kuliner tradisional khas Blora dengan harga terjangkau.
Pemerintah Desa (Pemdes) Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, di masa kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Laga Kusuma, memberikan inovasi dan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan mobilitas perekonomian di wilayahnya, ada tempat wisata baru yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bangsri, Kecamatan Jepon.
Kendati demikian, ciri khas dari destinasi wisata alam ini adalah patung besar Noyo Gimbal di tengah-tengahnya, diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Kampung Samin Klopoduwur
Meski dalam perjalanan diwarnai hujan serta menjelang sore, peserta City Tour HPN 2025 tiba di Kampung Samin Klopoduwur, sebuah destinasi wisata berbasis budaya yang memungkinkan pengunjung berinteraksi langsung dengan masyarakat adat Sedulur Sikep Samin Engkrek. Lokasinya sekitar 7 KM jalur Blora ke selatan menuju Randu Blatung
Mbah Lasio, salah satu tokoh masyarakat Samin setempat menyambut rombongan dengan salam khas. “Sugeng rawuh, sugeng seger waras.” Wartawan juga diajak berdialog mengenai filosofi hidup sederhana dan nilai kejujuran yang dipegang teguh oleh komunitas Samin.
Dalam dialog yang diikuti oleh bupati Blora, Mbah Lasiyo sesepuh Samin Engkrek juga menyampaikan sebuah harapan kepada bupati Blora dan Presiden Prabowo.
Kopi Santen di Desa Jepangrejo
Selanjutnya, kegiatan City Tour menuju ke Kopi Santen yang ada di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora.
Aneka minuman dan makanan merupakan sajian yang ada di di Warung Kopi Santen Mbah Sakijah ini.
Kopi Santen ini adalah menu yang melegenda di Blora.
Tidak seperti kopi biasanya, Kopi Santen ini dibuat dari kopi jenis Arabika atau Robusta yang dicampur dengan santan kelapa yang sudah tua.
“Rasanya hampir mirip wedang bandrek ya atau kolak ada rasa gurih-gurihnya,” ungkap Sugayo salah satu peserta.
Banyak hal yang bisa kita temukan di Blora yang dikenal berjuluk Kota Sate ini. Selain menemukan tempat-tempat menarik tadi, Anda bisa menemukan berbagai tempat kuliner yang khas dari Blora, seperti aneka sate, soto kletuk, opor Ngloram dan sebagainya.
Ketua PWI Jawa Tengah, Amir Machmud, mengungkapkan, bahwa kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi para wartawan.
“Kami banyak belajar dari masyarakat Samin tentang kejujuran, kehidupan sosial, dan nilai budaya yang tetap lestari,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Panitia HPN 2025, Sunarto. Menurutnya, rangkaian City Tour ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-79 PWI dan HPN 2025.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan lebih luas pesona wisata Blora dan meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.
Acara HPN 2025 ditutup dengan resepsi malam pada Sabtu malam, serta senam bersama dan pameran UMKM pada Minggu (16/2/2025) pagi hari.
Dengan semangat menjalin silaturahmi dan dolan Blora, Kabupaten Blora semakin optimistis menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga bisa meningkatkan PAD Kabupaten Blora.(*)