Dari Sawah Lor, Melihat Putih yang Menutup Merapi

oleh -203 Dilihat
oleh

Hari ini, 11 Mei 2018. Jemuah Legi,  25 Ruwah 1951. Atau 25 Syaban 1439 dalam penanggalan hijriah. Berita mengejutkan datang sejak pagi, selepas jam tujuh. Merapi erupsi. Berita ini menyebar dengan cepat.

Suasana di tlatah dusun Jombokan, dilaporkan tak ada reaksi berarti. Masyarakat Kulon Progo juga beraktivitas tanpa terganggu. Sementara dari kota Jogja, erupsi Merapi hanya menjadi perbincangan sekilas.

Dari sawah lor di belakang Dusun Jombokan, Merapi tertutup awan. Hanya terlihat putih yang dominan, tapi masyarakat Jombokan bisa memperkirakan di mana letak Merapi. Mungkin karena sudah siang, memandang ke arah timur laut, tempat Merapi dan Merbabu biasa dilihat jelas pada pagi buta, suasana juga biasa-biasa saja.

Pemandangan yang kemudian terlihat, justru sawah lor yang menghijau karena sedang memasuki musim tanam. Padi-padi yang masih rendah, berubah menjadi hamparan karpet hijau. Meski kemarau sedang datang, tapi karena aliran air irigasi lancar, para petani, berani menanam padi kembali.

Sementara itu, erupsi Merapi adalah sesuatu yang bukan hanya memberi daya kejut, tapi selalu diwaspadai. Jadilah, berita erupsi lengkap dengan gambar wedus gembel membumbung tinggi, menyebar secara berantai. Mulai dari grup WhatsApp hingga jejaring sosial lain, ramai memposting gambar dan kabar Gunung Merapi meletus. di Twitter, erupsi Merapi juga menjadi tranding topik yang riuh-rendah diunggah.

Tapi sudah ada konfirmasi dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) bahwa letusan freatik Gunung Merapi, tidak berbahaya. Dan, itu biasa terjadi pada gunung berapi aktif.(mg)