DIY Ujicoba Dua Bus Listrik

oleh -34 Dilihat

Yogyakarta, KABARNO : Pemda DIY melakukan uji coba bus listrik pada Jumat (22/11), dengan rute dari depan Pendopo Wiyoto Praja, Kompleks Kepatihan, melewati Jalan Mataram, kemudian menuju ke kawasan Malioboro.

Sekda DIY Beny Suharsono menjelaskan uji coba ini merupakan langkah awal menuju penggunaan transportasi berbasis low emission (emisi rendah) di kawasan Sumbu Filosofi, Yogyakarta.

Bus listrik ini akan menjadi bagian dari upaya untuk menurunkan polusi udara di kawasan yang juga ditetapkan sebagai warisan dunia.

“Ini adalah energi terbarukan dengan listrik yang perlu diuji coba. Selain bus, pengadaan charger juga harus dipastikan ada,” ujar Beny Suharsono.

Apabila evaluasi uji coba ini berjalan dengan baik dan hasilnya memuaskan, maka bus listrik akan digunakan secara bertahap.

“Evaluasi ini sangat penting karena kita akan melihat semua aspek, termasuk seberapa efektif bus listrik ini dalam operasionalnya,” ujar Beny.

2 armada bus listrik yang diujicobakan ini memiliki kecepatan terbatas maksimal 60 km/jam. Masyarakat harus siap dengan perubahan pola pikir terkait kecepatan kendaraan yang lebih rendah.

“Karena menggunakan energi listrik, bus ini tidak bisa melaju lebih cepat dari 60 km/jam. Evaluasi terhadap efektivitas dan daya tahan mesin juga menjadi hal penting dalam tahap ini,” katanya.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos Santoso, menjelaskan, biaya pengadaan dua unit bus listrik mencapai sekitar 7 hingga 8 miliar rupiah bersumber dari Dana Keistimewaan DIY.

“Harga untuk dua unit bus listrik kemarin sekitar 7 milyar 400 juta rupiah, yang sudah termasuk charger-nya,” ujar Wiyos.

Ia juga menambahkan bahwa pengadaan charger untuk bus listrik ini terpisah dan telah dibangun di area parkir Maguwoharjo, yang kini sudah selesai dengan anggaran tersendiri.

Bus listrik ini direncanakan akan beroperasi di area Malioboro, yang menjadi pusat perhatian bagi pariwisata dan merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai warisan dunia.

“Harapannya, dengan menggunakan bus listrik, kita bisa menurunkan emisi di Sumbu Filosofi dan semua bus yang beroperasi di Malioboro akan bebas emisi,” kata Wiyos.

Wiyos menambahkan, bus listrik ini dapat menempuh jarak antara 250 hingga 300 kilometer sekali pengisian daya. Rute akan dievaluasi lebih lanjut, untuk memastikan pengisian daya tidak mempengaruhi waktu operasional.

“Kami akan evaluasi rutenya, karena pengisian daya untuk satu bus membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Jadi, kita akan sesuaikan agar tidak ada keterlambatan,” ujarnya.

Tahapan uji coba operasional yang dilalui adalah Bimbingan Teknis oleh PT Mobil Anak Bangsa selaku penyedia kepada kru bus dan pihak yang terlibat dalam uji coba operasional bus listrik pada 18-19 November 2024. Tanggal 20 November 2024 dilaksanakan uji coba bus listrik dilingkungan Park and Ride Bandara Adisutjipto oleh kru bus listrik dan pendamping dari PT Mobil Anak Bangsa

“Selanjutnya akan dilakukan uji coba operasional di jalan raya selama satu bulan,” kata Wiyos.

Setelah dilakukan uji coba operasional selama satu bulan akan dilaksanakan evaluasi.

Rencana uji coba operasional tahun 2025, bus listrik akan dioperasionalkan oleh Dinas Perhubungan DIY. Tahap ini sebagai pengenalan kepada masyarakat dan mendukung layanan angkutan umum perkotaan Trans Jogja.

“Rencana di tahun 2026, unit bus listrik akan di serahkan kepada PT AMI melalui mekanisme penyertaan modal, dalam rangka melengkapi layanan operasi angkutan umum perkotaan Trans Jogja,” pungkasnya. (Wur/danr)