Duka Beruntun Dimulai Meninggalnya Pak Suka di Hari Sabtu

oleh -356 Dilihat
oleh

Panggung kesenian Indonesia, seperti bertubi-tubi kehilangan tokohnya. Satu demi satu, mereka pulang ke haribaan Tuhan dalam rentang hari yang pendek, sejak meninggalnya Pak Suka, Sabtu 7 April 2018.

Benar. Kehilangan beruntun ini dimulai dari meninggalnya komposer, kritikus musik, dan penggiat musik kontemporer paling moncer, Suka Hardjana pada Sabtu 7 April 2018. Meninggal di Jakarta dalam usia 77 tahun, Pak Suka dimakamkan di Solo.

Di panggung musik, pria kelahiran Wonosari Gunung Kidul 17 Agustus 1940 itu, dikenal kampiun. Ia merampungkan pendidikan musik di Jerman. Lalu berkarir di pentas musik klasik dengan mendirikan banyak komunitas, termasuk mengaggas lahirnya Pekan Komponis Muda di Taman Ismail Marzuki.

Tiga hari setelah Pak Suka, kabar duka mengguncang dunia sastra, karena penyair terbaik Indonesia, Danarto, pergi dengan cara tragis pada 10 April 2018: tidak lama setelah mengalami insiden ditabrak motor di sekitaran Ciputat.

Danarto adalah penyair, sastrawan, dan pelukis santun  yang meninggal dunia di usia 77 tahun.Dari RS Fatmawati, jenazah dibawa ke Sragen, untuk dimakamkan di kampung halamannya itu.

Lalu, seminggu kemudian, tanggal 16 April 2018, kehilangan kembali diresapi para seniman dengan perginya Amoroso Katamsi. Dia adalah aktor teater, bintang film, penyanyi seriosa, pemeran Pak Harto yang sangat legendaris di film Pengkhianatan G30S/PKI.

Amoroso Katamsi, bukan hanya seorang aktor. Ia juga dokter. Pria kelahiran Jakarta 21 Oktober 1938 ini/ pensiun dari TNI AL dengan pangkat Laksamana Pertama. Sepanjang karirnya yang beragam, Amoroso juga memegang sejumlah jabatan penting: Direktur PFN, Purek IKJ, Direktur Rumah Sakit, Pejabat teras Kwarnas Gerakan Pramuka.

Dan, kemarin, 18 April 2018. Dunia kesenian kembali berduka dengan meninggalnya Deddy Sutomo. Dia adalah pemain teater, bintang film senior, serta aktor yang menghidupkan Pak Dirman dalam film Janur Kuning.

Deddy Sutomo adalah pria kelahiran 21 Juni 1938. Puncak karirnya di dunia film dengan ditandani penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia 2015.  Tapi jauh sebelum itu, pada 2004, Deddy Sutomo terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Partai PDI Perjuangan.

Jadi begitulah. Empat kabar duka dunia kesenian, seperti menjadi kehilangan yang beruntun. Ada misteri apakah di balik semua itu? Benarkah, berkaitan dengan orang meninggal di hari Sabtu yang konon selalu membawa teman? Entahlah.(kib)