Kulon Progo, KABARNO : Bupati Kulon Progo Agung Setyawan bersyukur Kulon Progo mendapatkan peluang adanya embarkasi haji seiring keberadaan Bandara Yogyakarta International Airport di Temon, Kulon Progo.
Agung menjelaskan adanya embarkasi haji di Kulon Progo akan memberikan pelayanan terbaik bagi semua calon jamaah haji asal DIY dan sekitarnya seperti Jawa Tengah Sisi Utara dan Barat.
Dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 36 tahun 2020 Tentang Persyaratan dan tata cara penetapan bandar udara Embarkasi dan Debarkasi Haji disebutkan bandar udara Embarkasi haji adalah bandar udara Internasional yang menjadi tempat pemberangkatan calon jamaah haji ke Arab Saudi. Sedangkan bandar udara debarkasi haji adalah bandar udara Internasional yang menjadi tempat kedatangan jamaah haji dari Arab Saudi.
Penetapan bandar udara embarkasi haji harus memenuhi syarat kuota jamaah haji minimal 4000 jamaah haji pertahun, fasilitas bandar udara dan fasilitas asrama haji.
“Memang sudah ditetapkan di Kulon Progo. Sehingga kita patut bersyukur mendapatkan kesempatan untuk menerima peluang adanya embarkasi,” kata Agung Setyawan, Bupati Kulon Progo usai apel perdana di halaman Pemkab Kulon Progo, Senin, (3/3/2024).
Menurut Agung, lahan untuk asrama haji embarkasi yang merupakan lokasi penyelenggaraan serta pengaturan kegiatan pada waktu pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji yang berada di wilayah bandar udara embarkasi sudah disiapkan menggunakan lahan Sultan Ground dan tinggal menunggu legalitasnya.
“Untuk lahan sudah disiapkan antara 6 sampai 13 hektar di satu titik tertentu yang saya belum boleh menyebutkan, tapi sudah disiapkan,” tegasnya.
“Setelah itu selesai clear and clean secara hukum, karena tanah itu mayoritas kagungan dalem maka kita harus pastikan dulu mengenai kedudukan tanah itu. Baru setelah itu kita mencoba untuk mengakses beberapa pihak yang bisa menjadi mitra kita dalam pembangunan,” imbuhnya.
Agung menambahkan sebelum asrama haji embarkasi terwujud, sebelumnya Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga sudah berpesan bahwa Kulon Progo dimungkinkan untuk menyelenggarakan haji dengan prosedur pemakaian bubble hub hotel atau hotel haji memanfaatkan hotel berbintang tiga ke atas yang ada di sekitar Bandara YIA Temon, Kulon Progo.
“Hotel bubble yang disediakan itu adalah Morazen, Novotel dan Ibis, Swiss Bell kemudian yang berikutnya adalah Concordia. Jadi kita bisa dengan bekerjasama dengan hotel-hotel bintang tersebut untuk membuat satu paket perjalanan haji sesuai dengan prosedur yang dilakukan dan diperlukan oleh pengelola penyelenggaraan haji,” urainya.
Keberadaan pelayanan penyelenggaraan haji di Kulon Progo baik itu sistem bubble hub hotel maupun setelah nantinya pembangunan asrama embarkasi haji terwujud diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan ekonomi yang luas bagi masyarakat Kulon Progo.
“Belum asrama haji embarkasi, tapi penyelenggaraan haji yang bisa diambil oleh Kulon Progo dengan konsep bubble hub hotel. Harapan saya ini nanti mampu menghadirkan multiplier effect perekonomian di Kulon Progo,” harap Agung Setyawan, Bupati Kulon Progo. (Wur)